Kunjungi Kelompok Pembuat Kebaya Payet, Suhartina Dorong Perempuan Berdaya

Rabu, 21 April 2021 - 15:17 WIB
loading...
Kunjungi Kelompok Pembuat Kebaya Payet, Suhartina Dorong Perempuan Berdaya
Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari saat mengunjungi kelompok pembuat kebaya berpayet pada momen Hari Kartini. Foto: Sindonews/Najmli Limonu
A A A
MAROS - Wakil Bupati Maros , Suhartina Bohari menyempatkan diri berkunjung ke sentra pembuatan kebaya berpayet di Desa Majannang, Kecamatan Maros Baru, pada momen Hari RA Kartini , Rabu, (21/04/2021).

Dalam kunjungan itu, Suhartina juga mengenakan baju kebaya setelan berwana abu-abu. Dia juga ingin menunjukkan kecintaan dan penghormatannya kepada RA Kartini sebagai sosok wanita pendobrak.

"Iya hari ini kita kaum wanita pastinya sangat spesial di Hari Kartini . Saya sengaja berkunjung ke sini untuk melihat langsung bagaimana pembuatan kebaya berpayet," kata Suhartina, Rabu (21/04/2021).



Dia berkunjung ke desa itu juga untuk melihat secara langsung pembuatan baju berpayet oleh ibu-ibu rumah tangga yang dulunya tidak memiliki penghasilan apa-apa, kini sudah mulai berdaya. Bahkan, sejumlah perempuan yang awalnya hanya mendapatkan penghasilan dari suami untuk kebutuhan rumah tanggan, kini sudah bisa berkontribusi secara ekonomi di rumah mereka, berkat kegiatan menjahit payet itu.

"Ini salah satu usaha kreatif kaum ibu-ibu yang harus didukung penuh oleh pemerintah. Saya juga baru tahu kalau pakaian mahal yang berpayet dari butik itu ternyata dibuat di sini," lanjutnya.

Wabup yang akrab di sapa HaTi itu berjanji akan terus mendorong pemberdayaan perempuan agar bisa lebih mandiri, seperti semangat apa yang telah dilakukan oleh Kartini di jamannya.

"Kita juga ingin memperkenalkan kalau di Maros lah dibuat itu kebaya dan gaun yang cantik berpayet. Jangan taunya cuma pakai saja. Ada karya perempuan Maros di situ yang harus diapresiasi," ujarnya.



Bagi mayoritas perempuan di dua desa, Majannang dan Mattirotasi , menjahit payet memang telah menjadi sumber penghasilan tambahan. Bahkan, sejumlah perempuan menjadikan profesi menjahit itu sebagai sumber pendapatan baru.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1566 seconds (0.1#10.140)