Kapal Nanggala Sulit Ditemukan, Begini Penyebabnya Versi Eks Perwira US Navy

Sabtu, 24 April 2021 - 10:19 WIB
loading...
Kapal Nanggala Sulit Ditemukan, Begini Penyebabnya Versi Eks Perwira US Navy
Kapal selam KRI Nanggala-402 Angkatan Laut Indonesia yang hilang kontak sejak Rabu lalu. Foto: The Star
A A A
JAKARTA - Kapal selam Nanggala 402 milik TNI Angkatan Laut tak kunjung ditemukan hingga hari ini, Sabtu (24/4). Kapal buatan Jerman ini pertama kali dilaporkan hilang Rabu 21 April lalu sekitar pukul 04.25 WIB.

Waktu untuk menyelamatkan kapal selam KRI Nanggala-402 beserta 53 awaknya ini, secara teori, sudah habis karena pasokan oksigen habis pada pukul 03.00 dini hari tadi.



Bryan Clark, mantan perwira kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) yang memandu Business Insider mengungkap penyebab kapal selam Indonesia itu sulit ditemukan.

"Kapal selam dirancang agar sulit ditemukan, yang bermasalah ketika salah satu tenggelam atau jatuh," kata Clark.

Menurutnya, kapal selam dibangun untuk secara diam-diam menyusup ke perairan musuh, dekat dengan dan melibatkan aset angkatan laut musuh, menembaki target darat dengan rudal jelajah dan balistik, dan bahkan memasukkan pasukan rahasia ke dalam wilayah musuh dari posisi terendam yang dilindungi.

Tidak setiap kapal selam dapat melakukan setiap misi, tetapi terlepas dari misi dan kemampuan kapal, teknologi siluman umumnya dianggap penting.

Karena usia kapal selam, kapal Nanggala-402 ini mungkin tidak memiliki lapisan dan fitur siluman seperti kapal baru, bahkan setelah reparasi tahun 2012. Hal itulah yang memberi tim pencari dan penyelamat sedikit keuntungan saat mereka mencoba menemukannya, tetapi tantangan lain mengimbangi keunggulan potensial apa pun.



Dalam keadaan darurat, kapal selam dapat mengaktifkan perangkat ping onboard atau mengirim pelampung yang memancarkan sinyal yang dapat dilacak, dengan asumsi kapal selam memiliki sistem ini, sistem berfungsi, dan kru kapal selam tahu cara menggunakannya dan belum dilumpuhkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3477 seconds (0.1#10.140)