Januari-April 2021, Bencana Alam di Indonesia Didominasi Banjir

Minggu, 02 Mei 2021 - 09:59 WIB
loading...
Januari-April 2021, Bencana Alam di Indonesia Didominasi Banjir
Sepanjang empat bulan pertama tahun 2021, Januri hingga April, bencana alam yang terjadi di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sepanjang empat bulan pertama tahun 2021, Januri hingga April, bencana alam yang terjadi di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana banjir paling sering terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) pun merilis bahwa hujan sebagai salah satu pemicu banjir dan longsor, masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah pada Mei. Sementara itu, BNPB mencatat 1.205 bencana alam terjadi dari 1 Januari 2021 hingga 30 April 2021.

“Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor, dominan terjadi pada periode waktu tersebut. Bencana banjir menjadi kejadian yang paling sering terjadi dengan 501 kali, disusul angin puting beliung 339, dan tanah longsor 233,” tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya dikutip dari laman resmi BNPB , Minggu (2/5/2021).

Raditya menjelaskan jika dari periode waktu tersebut, total jumlah kejadian mengalami kenaikan 1% dari tahun sebelumnya. Sedangkan korban meninggal, total jumlah mengalami kenaikan 1,83%.



BMKG mencatat pada periode 1 Januari 2021 hingga 30 April 2021 terjadi 501 banjir, 339 angin puting beliung, 233 tanah longsor, 97 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 18 kali gempa bumi, 16 kali gelombang pasang dan abrasi, dan satu bencana kekeringan.

Rentang periode tersebut, bencana alam mengakibatkan korban meninggal 479 jiwa, hilang 60, luka-luka 12.900 dan menderita serta mengungsi hingga 5 juta jiwa.

Bencana alam yang mengakibatkan korban meninggal tertinggi yaitu banjir 267 jiwa, gempa bumi 117, tanah longsor 86, angin puting beliung 7, dan karhutla serta gelombang pasang masing-masing 1.

Sedangkan kerusakan fisik, BNPB mencatat bencana menyebabkan kerusakan sektor perumahan dengan kategori rusak berat 14.936 unit, rusak sedang 23.347 dan rusak ringan 83.629. Selain kerusakan rumah, bencana alam juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti tempat ibadah 1.363 unit, Pendidikan 1.350, perkantoran 494, kesehatan 347 dan jembatan 295.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5660 seconds (0.1#10.140)