Mendagri Minta Pemerintah di Daerah Tegas Soal Larangan Mudik

Senin, 03 Mei 2021 - 16:53 WIB
loading...
Mendagri Minta Pemerintah di Daerah Tegas Soal Larangan Mudik
Wakil Bupati Luwu utara, Suaib Mansur mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual, Senin (3/5). Foto: Humas Pemkab Luwu Utara
A A A
LUWU UTARA - Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur , mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri , Senin (3/5).

Kegiatan ini juga dihadiri Wakapolres Luwu Utara , Kompol Amir Madjid, Perwira Penghubung Mayor Arm Syafaruddin, Perwakilan Kejari, Kepala Kantor Kemenag Nurul Haq, Kepala Dinas Perhubungan Abdul Hakim Bukara, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Abdul Hamid dan Kabag Kesra Ari Setiawan.

Baca juga:Inovasi Peta Baper dan Rompi KPK Luwu Utara Masuk Top 30 KIPP Sulsel

Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian . Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota untuk terus berjuang memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Terus konsisten, dan jangan pernah lelah untuk saling mengingatkan. Penularan dan pemutusan mata rantai Covid-19 ada di tangan kita semua,” ujar Tito mengingatkan semua kepala daerah dan unsur Forkopimda lainnya yang mengikuti rakor ini secara virtual.

Mantan Kapolri ini menegaskan, semua kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19 harus segera diimplementasikan dengan baik, salah satunya adalah kebijakan larangan mudik lebaran.



“Jangan kebijakan-kebijakan yang ada hanya di atas kertas saja, tapi kita ingin melihat action-nya di lapangan itu seperti apa,” jelas dia.

Tito Karnavian meminta Indonesia harus belajar dari melonjaknya kasus di India. Dia menyebutkan, kasus positif di negara India per 30 April 2021 sudah mencapai 18.376.234 kasus, tertinggi kedua di dunia.

“Di India, satu kematian akibat Covid-19 setiap 4 menit dan ambulans telah membawa jenazah korban Covid-19 ke fasilitas krematorium darurat, taman dan tempat parkir, di mana mayat dibakar di deretan tumpukan kayu pemakaman,” beber Tito .
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)