Tingkat Keterisian Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Nasional Capai 68%

Kamis, 24 Juni 2021 - 19:15 WIB
loading...
Tingkat Keterisian Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Nasional Capai 68%
TIngkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional mencapai 68% dalam waktu beberapa pekan terakhir. Foto: Sindonews/dok
A A A
JAKARTA - Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional saat ini mencapai 67-68%. Itu setelah melonjaknya jumlah kasus aktif beberapa hari terakhir.

“Kita melihat bahwa walaupun secara rata-rata nasional angka keterisian perawatan itu adalah 67-68%, di beberapa daerah kita melihat bahwa angka keterisian tempat perawatan itu sudah mencapai angka di atas 80%,” ujar
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi pada Konferensi Pers Penunjukan Rumah Sakit Khusus COVID-19 , Kamis (24/6/2021).



Sementara itu, jumlah tempat tidur yang tersedia secara nasional per 24 Juni 2021 sebanyak 94.420 tempat tidur. “Kita melihat per tanggal 24 Juni sudah tersedia 94.420 tempat tidur, baik itu tidur untuk isolasi maupun tempat perawatan untuk kasus intensif,” kata Nadia.

Nadia juga mengatakan bahwa, saat ini di sejumlah daerah tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit juga mengalami peningkatan bahkan lebih di angka 80%. Dimana di DI Yogyakarta dan Jateng mencapai 85%, Banten 87%, Jawa Barat 88%, dan DKI Jakarta 90%.

“Kita melihat di Yogyakarta dan di Jawa Tengah itu sudah mencapai 85%. Di Banten itu 87%, di Jawa Barat itu 88%, dan di DKI Jakarta itu mencapai 90%,” papar Nadia.

Bahkan, saat kasus COVID-19 juga terus bertambah. Sehingga, pasien yang akan dirawat di rumah sakit pun akan bertambah dan menyebabkan keterisian tempat tidur di rumah sakit semakin berkurang. Baca juga: Rekor Baru, Bertambah 20.574 Kasus COVID-19 Dalam Sehari.



“Kita tahu berdasarkan hasil dari pemantauan Kementerian Kesehatan per tanggal 23 Juni kasus COVID-19 yang dilaporkan konfirmasi positif itu ada 15.308 kasus. Kita menunggu mungkin sebentar lagi untuk kasus per tanggal 24 Juni ya, kemungkinan kurang lebih angkanya masih di atas 10.000 kasus,” terang Nadia.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2174 seconds (0.1#10.140)