Skandal Ciuman Matt Hancock dan Ajudan, Publik Inggris: Moralnya Bangkrut!

Senin, 28 Juni 2021 - 12:20 WIB
loading...
Skandal Ciuman Matt Hancock dan Ajudan, Publik Inggris: Moralnya Bangkrut!
Seorang warga Inggris membaca tabloid dengan sampul bergambar adegan ciuman mantan Menteri Kesehatan Matt Hancock dengan ajudannya Gina Coladangelo. Foto/RTE
A A A
LONDON - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock telah mengundurkan diri setelah skandal ciuman bibirnya dengan sang ajudan, Gina Coladangelo, bocor ke publik. Meski telah mundur dan digantikan Sajid Javid, perselingkuhan Hancock telah memicu kemarahan publik Inggris terutama para dokter dan keluarga korban pandemi COVID-19.

Kemarahan membuncah setelah Hancock tertangkap kamera melanggar aturan menjaga jarak dengan ciuman bibir dan pelukan dengan sang ajudan pada Mei. Baik Hancock maupun Gina sama-sama sudah berkeluarga, dan aksi ciuman itu mengungkap skandal perselingkuhan mereka.



Petugas medis, dan keluarga yang kehilangan orang yang dicintai karena COVID-19, mengatakan pengunduran diri Hancock terlalu terlambat.

Mereka mengecam Menteri Kesehatan yang dipermalukan itu karena dianggap "menghina" pengorbanan publik Inggris.

Mereka mengatakan itu "menjijikkan", karena Hancock mengundurkan diri akibat skandal perselingkuhan, bukan karena memimpin respons pandemi COVID-19 yang mengerikan.

Konsultan A&E Layanan Kesehatan Nasional (NHS), Dr Farbod Babolhavaeji, 38, mengatakan pengunduran diri Hancock itu "tindakan terlalu kecil, dan sudah terlambat".

"150.000 orang tewas selama masa jabatannya yang telah dirundung skandal, ketidakmampuan, dan ketidakjujuran," kata Babolhavaeji kepada The Mirror, Senin (28/6/2021).

“Fakta bahwa dia melanggar aturan COVID-19 yang menyebabkan pengunduran dirinya menggelikan mengingat senam mental yang dilakukan kabinet untuk melindungi Cummings tahun lalu," ujarnya, merujuk pada mantan kepala staf Downing Street Dominic Cummings.

"Saya menduga ada lebih banyak hal yang terjadi di balik layar daripada yang kita sadari," imbuh konsultan dalam pengobatan darurat tersebut.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)