700 Bintara Remaja Polri Dilantik, Ini Pesan Kapolda Sulsel

Senin, 28 Juni 2021 - 14:20 WIB
loading...
700 Bintara Remaja Polri Dilantik, Ini Pesan Kapolda Sulsel
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam melantik 700 bintara remaja Polri di SPN Batua Polda Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Senin (28/6/2021). Foto: Sindonews/Faisal Mustafa
A A A
MAKASSAR - Kapolda Sulawesi Selatan , Irjen Pol Merdisyam melantik 700 bintara remaja Polri di SPN Batua Polda Sulsel , Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Senin (28/6/2021). Pendidikan pembentukan bintara (diktukba) dilakukan selama 7 bulan.

"Jadilah bhayangkara sejati. Jangan menyakiti hati rakyat. Jalankanlah tugas memberikan pelayanan, pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat. Itu harapan kita untuk bintara remaja Polri yang kita sudah dididik ini," kata Merdisyam ditemui usai pelantikan.



Dia melanjutkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam amanat menyampaikan pelaksanaan tugas nantinya, bintara remaja harus mampu menunjukkan kinerja yang baik serta disiplin tinggi. Serta meniatkan pelaksanaan tugas sebagai ibadah.

"Laksanakan tugas dengan penuh semangat, tanggung jawab dan keikhlasan. Jaga sinergitas bersama TNI dan seluruh stakeholder, karena kita tidak bisa melakukan tugas sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari mitra lainnya," ungkap Kapolri dalam amanat yang dibacakan Merdisyam .

Kepala SPN Batua Polda Sulsel , Kombes Pol Joko Pitoyo menyatakan, pelaksanaan Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) untuk tahun ajaran 2020/2021 cukup berbeda, alasan utamanya karena kondisi pandemi Covid-19. Dia mengatakan, pembelajaran dilakukan menggunakan metode campuran. Luring dan daring.

Pada bulan pertama semua siswa sudah berada di SPN dan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun pada bulan ketiga turun perintah dari pimpinan Lemdiklat Polri untuk memulangkan siswa diktukba ke wilayah asal Polres masing jajaran Polda Sulsel dan Sulbar.

"Di situ kita lakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jadi secara online. Kitakan ada 28 kelas tiap tenaga pendidik dan pengasuh harus online dan mengawasi siswa mulai bangun sampai tidur lagi lewat WhatsApp. Kegiatannya mulai agama, teori kedinasan, mental sampai pembinaan fisik," ujat Joko.



Alumnus Akademi Kepolisian 1991 ini mengklaim target 1400 jam pelajaran mencukupi dalam Diktukba. Pada bulan keempat seluruh siswa mendapatkan vaksin kembali lagi diasramakan, di sini ratusan siswa diketatkan mobilitasnya untuk menekan penyebaran covid 19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2008 seconds (0.1#10.140)