Dulu Indonesia Pernah Mencetak Uang yang Banyak, Tapi Justru Didemo

Selasa, 21 April 2020 - 00:52 WIB
loading...
Dulu Indonesia Pernah Mencetak Uang yang Banyak, Tapi Justru Didemo
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa negara kita termasuk negara berkembang lainnya, tidak mencetak uang saja sendiri saja agar bisa kaya dan mensejahterakan rakyatnya. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa negara kita termasuk negara berkembang lainnya, tidak mencetak uang saja sendiri saja agar bisa kaya dan mensejahterakan rakyatnya.

Tentu saja, pikiran itu tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Dilansir dari berbagai sumber, dalam menerbitkan atau mencetak uang terdapat dua macam sistem yakni sistem "pseudo gold" dan uang flat.

Dalam sistem pseudo gold, uang yang dicetak dan beredar didukung dengan cadangan emas atau perak yang dimiliki badan yang menerbitkannya.

Baca Juga : Beruntungnya Bayi Ini, Diselamatkan Dua Kali oleh Pria yang Sama

Sedangkan dalam sistem uang flat, uang yang beredar tidak didukung aset bahkan tidak didukung apa-apa. Artinya dalam sistem flat, pemerintah atau badan yang menerbitkan uang bisa mencetak uang sebanyak apapun sesuai keinginannya.

Apabila suatu negara dengan alasan miskin mencetak uang sebanyak-banyaknya, yang terjadi bukan negara itu menjadi kaya, tetapi justru bsemakin miskin. Karena, ketika jumlah uang yang beredar semakin banyak, harga-harga barang akan melambung tinggi dan inflasi terjadi.

Akibatnya, meski uang dicetak terus menerus, uang itu tidak bisa disebut kekayaan karena nilainya terus merosot.

Indonesia sendiri pernah melakukan pencetakan uang dalam jumlah yang banyak, pada masa kepresidenan Soekarno. Saat itu, pencetakan dilakukan karena pemerintah belum maksimal memungut pajak dari rakyat

Hasilnya, tentu saja inflasi, semakin banyak uang yang dicetak dan beredar, maka harga barang semakin tinggi dan terjadi hiperinflasi.

Kebijakan ini akhirnya menimbulkan gelombang demonstrasi yang terkenal dengan sebutan Tritura (tiga tuntutan rakyat), salah satunya meminta agar harga barang diturunkan, itu akibat dari mencetak uang terlalu banyak.
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1044 seconds (0.1#10.140)