Peringatan Hari Anak Nasional, Puluhan Bocah Blitar Jadi Korban Kekerasan Seksual

Jum'at, 23 Juli 2021 - 17:12 WIB
loading...
Peringatan Hari Anak Nasional, Puluhan Bocah Blitar Jadi Korban Kekerasan Seksual
Pada peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh Jumat (23/7/2021) ini, tercatat masih ada 29 anak di Kabupaten Blitar jadi korban pelecehan seksual serta kekerasan. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BLITAR - Pada peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh Jumat (23/7/2021) ini, tercatat masih ada 29 anak di Kabupaten Blitar menjadi korban pelecehan seksual serta kekerasan.

Baca juga: Denpasar Geger! Anggota Ormas Tewas Dibacok di Tengah Jalan

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar Eka Purwanta menjelaskan, kasus pelecehan seksual masih menempati urutan tertinggi.

Baca juga: Oknum Dewan Tutup Pintu Rumah Tahfiz Alquran dan Rumah Warga dengan Pagar Tembok

"Tertinggi pelecehan seksual , 11 kasus," ujar Eka Purwanta kepada wartawan Jumat (23/7/2021). Para bocah yang dilecehkan secara seksual tersebut, mayoritas masih berusia sekolah dasar.

Adapun para pelaku rata-rata orang dekat korban. Mulai kerabat dekat seperti paman, tetangga dekat, dan bahkan orang tua sendiri. "Korban tidak ada yang sampai hamil," kata Eka.

Di luar 11 korban pelecehan seksual , enam anak lain pada data 29 anak merupakan korban pencabulan. Selebihnya adalah korban kekerasan serta human trafficking. Dibanding tahun 2020 di bulan yang sama, kasus anak, diakui Eka mengalami kenaikan. Pada bulan Juni 2020, terdapat 25 kasus. Kemudian total selama tahun 2020 sebanyak 45 kasus.

"Dibanding tahun lalu pada bulan yang sama terjadi kenaikan kasus," terang Eka. Kenaikan kasus pada tahun 2021 ditegaskan Eka tidak ada kaitan dengan situasi pandemi. Naiknya jumlah kasus ditengarai pengaruh semakin terbukanya para korban. Terkait dengan apa yang dialami, mereka lebih berani melapor.

Menurut Eka, pihaknya mengemban tugas mendampingi para korban secara psikologis maupun hukum. Terutama bagaimana memulihkan kondisi korban dari luka psikologis yang diderita. Termasuk memberi arahan kepada para orang tua sebagai upaya antisipasi sejak dini. Sebab peran orang tua dianggap sangat penting.

Di masa pandemi ini, lanjut Eka, sosialisasi pencegahan lebih banyak menggunakan media sosial. "Kecuali kalau terjadi kasus, kita langsung melakukan tracing ke lapangan," pungkas Eka. Seperti diketahui, peringatan Hari Anak Nasional di Indonesia selalu dirayakan setiap tanggal 23 Juli.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1593 seconds (0.1#10.140)