Jadwal Musda Belum Jelas, Sejumlah Kader Golkar Bulukumba Ancam Hengkang

BULUKUMBA - Sejumlah kader dan pengurus lama DPD II Partai Golkar Bulukumba , mengancam hengkang dari partai berlambang beringin itu, karena kecewa pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) ke X Partai Golkar Bulukumba hingga kini belum memiliki kejelasan.

Mantan Wakil Sekretaris Partai Golkar Bulukumba , Irwan Nasir mengatakan, ada banyak kontradiksi yang terjadi di internal partai yang di nahkodai Airlangga Hartarto. Termasuk disingkirkannya seluruh pengurus lama di bawah kendali Plt Ketua Nirwan Arifuddin.



"Kalau musda tidak segera dilaksanakan, kami akan hengkang ke partai lain. Karena sudah terlalu lama Partai Golkar Bulukumba terkatung-katung soal kepengurusan dan gonjang-ganjing terkait pergantian," tegas Irwan Nasir, Selasa, (24/08/2021).

Pria yang akrab disapa Iwan Jarak ini, menambahkan, masalah ini bermula ketika hadirnya Plt Ketua. Yakni ketika pengurus lama tidak ada yang terpakai dan korcam terganti seluruhnya. Hingga masuk ke tahapan proses tahapan musda .

"Sudah membuka pendaftaran, sampai sekarang tidak ada kabar. Apa ini kendalanya di panitia kabupaten atau dari DPD I. Ini kami perlu penjelasan partai," tambahnya.

Bukan hanya Iwan, Korcam Bulukumpa Andi Danial, juga mengaku bakal hengkang dari Partai Golkar .

"Kami akan hengkang dari partai. Kami kecewa, kok seperti ini kondisi Partai Golkar sekarang. Padahal kami berjuang dari awal membesarkan partai ini di Bulukumba," tegasnya.

Ketua Panitia Musda ke X Partai Golkar Bulukumba, Arkam Bohari, yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kapan musda dilaksanakan. Saat ini, pihaknya masih sementara menunggu jadwal dari DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel).



"Belum ada penyampaian ke panitia, semuanya dari DPD I. Tergantung kapan mereka hadir. Ada daerah yang telah melakukan fit and proper test namun hingga kini belum melakukan musda," jelas Arkam.



Sekadar diketahui, sebelumnya, jadwal Musda Golkar Bulukumba diagendakan berlangsung 31 Juli 2021 lalu. Ada enam orang pendaftar, yakni Irwan Nasir, Nirwan Arifuddin, AM Sukri Sappewali, Andi Hamzah Pangki, H Abu Thalib, dan juga Nasri Tabba.