Tiga Alternatif Pengendalian Banjir Sungai Radda Ditawarkan saat PKM

Kamis, 26 Agustus 2021 - 15:54 WIB
loading...
Tiga Alternatif Pengendalian Banjir Sungai Radda Ditawarkan saat PKM
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. Foto: Istimewa
A A A
LUWU UTARA - Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang mengusulkan tiga alternatif pengendalian banjir, saat Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) II Pekerjaan Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Radda , di Aula La Galigo, Kamis (26/08/2021).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang yang diwakili Nurlela selaku Kepala Bidang Pemanfaatan Jaringan Sumber Air menyebut, tiga alternatif pengendalian tersebut adalah pembangunan tanggul, pekerjaan normalisasi penampang sungai, dan pembangunan kolam retensi.



Dirinya menjelaskan, dari hasil analisis yang dilakukan, untuk tanggul dibangun di kiri dan kanan sungai pada daerah yang terdapat permukiman atau daerah dengan nilai ekonomis tinggi, sementara untuk pekerjaan normalisasi sungai dilakukan dengan pekerjaan galian sedimen yang menutupi alur sungai, dan kolam retensi akan dibangun di lokasi sekitar pertemuan sungai Radda dengan Sungai Baebunta dan Sungai Baloli untuk menampung sementara debit puncak banjir.

"Ketiga alternatif inilah yang disosialisasikan sekaligus dikomunikasikan kepada Pemda dan masyaraka," kata Nurlela.

Ia berharap, dari ketiga alternatif tersebut dapat membantu pengendalian banjir dan menekan daya rusak air agar tidak menimbulkan kerugian di masa mendatang.

Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani mengatakan, pemerintah daerah didampingi BNPB telah menyusun Dokumen Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca-bencana.

Dia menjelaskan, dalam dokumen tersebut ada lima sektor yang menjadi perhatian. Yang pertama sektor pemukiman dalam hal ini perumahan masyarakat, yang kedua sektor infrastruktur yang terdiri atas transportasi darat dan sumber daya air, kemudian yang ketiga sektor ekonomi, yang keempat sektor sosial.

"Dan yang kelima lintas sektor karena cukup banyak aset pemerintah yang terdampak pada banjir bandang lalu," kata Indah.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2050 seconds (0.1#10.140)