Wajib Tahu, Ini Alasan Makan Mie Instan Cukup Sekali dalam Sepekan

Jum'at, 03 September 2021 - 09:07 WIB
loading...
Wajib Tahu, Ini Alasan Makan Mie Instan Cukup Sekali dalam Sepekan
Makan mie instan cukup sekali dalam sepekan. Foto: Dok/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sama halnya dengan nasi, masyarakat Indonesia sulit dipisahkan dari kebiasaan mengonsumsi mie instan . Tidak hanya karena harga yang ramah di kantong dan mudah diolah, tapi juga rasa yang cukup lezat dan bervariasi sehingga tidak membuat cepat bosan.

Mie instan pada umumnya terbuat dari tepung, pati, air, garam, dan mineral berupa natrium karbonat. Minyak kelapa sawit juga merupakan bahan umum dalam mie instan karena mie jenis ini awalnya diproduksi dengan cara digoreng.

Menurut Dietitian dari Parkway East Hospital Singapore, Jennifer Shim, jika bicara soal kandungan detail, mie instan itu memiliki kandungan gizi yang bervariasi, sangat tergantung dari merek produksi.

"Sebagian besar mie instan itu rendah kalori, serat dan protein. Mie instan juga sangat terkenal tinggi lemak, karbohidrat, dan natrium. Meski Anda dapat mikronutrien, tapi mie instan sangat rendah vitamin A , C, dan B12," papar Jennifer, dikutip dari Health Plus Parkway East, Kamis (2/9/2021).



Berkaca dari kandungan yang ada di mie instan, apakah tidak disarankan mengonsumsi mie instan setiap hari? Lalu, benar berbahayakah bagi kesehatan? Lantas, frekuensi makan mie instan yang sehat itu berapa kali dalam seminggu?

"Meski harganya terjangkau dan rasanya yang kebanyakan menggoyang lidah, tidak disarankan seseorang mengonsumsi mie instan setiap hari karena memiliki sejumlah konsekuensi yang sangat serius bagi kesehatan Anda," terang Jennifer. Mie instant bisa dikonsumsi seminggu sekali saja.

Ini berkaitan dengan tingginya kadar sodium dalam mie instan. Menurut Jennifer, dalam satu porsi mie instan, kandungan sodiumnya antara 397 hingga 3678mg per 100mg mie instan.

"Memang benar bahwa tubuh manusia tetap membutuhkan sodium untuk keseimbangan kesehatan, tetapi jika kadarnya terlalu tinggi, ini malah berbahaya bagi kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi adalah kanker perut, masalah jantung, dan stroke," paparnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4032 seconds (0.1#10.140)