Ular yang Memangsa Ular Hidup di Pulau Paling Mematikan Ini

Minggu, 31 Mei 2020 - 09:23 WIB
loading...
Ular yang Memangsa Ular Hidup di Pulau Paling Mematikan Ini
Snake Island atau dalam bahasa lokal bernama Ilha da Queimada Grande, merupakan sebuah pulau di negara Brazil yang dihuni ribuan ular. Foto : Istimewa
A A A
MAKASSAR - Snake Island atau dalam bahasa lokal bernama Ilha da Queimada Grande, merupakan sebuah pulau di negara Brazil yang dihuni ribuan ular. Bukan hanya ular-ular biasa, namun juga banyak sekali spesies ular berbisa yang tentu saja sangat mematikan, menghuni pulau ini.

Ada banyak sekali fakta menarik dari pulau dengan luas 430 ribu meter persegi ini, dilansir dari sejumlah sumber, diantaranya. ( Baca : Google Data Center : Tempat Seluruh 'Aibmu' Tersimpan )

1. Pulau dengan Populasi Ular Terbanyak di Dunia
Ular-ular yang berada di Snake Island ini diperkirakan berjumlah 1-5 ekor per meter persegi. Ular-ular ini memangsa burung-burung yang singgah di ranting pohon di pulau tersebut.

2. Pulau Terlarang bagi Siapapun, Kecuali Peneliti
Saking banyaknya ular di pulau ini, pemerintah Brazil mengeluarkan larangan bagi siapapun untuk tinggal ataupun mengunjungi Sbake Island. Hal ini karena ketidakmungkinan manusia hidup berdampingan dengan ribuan ular. Hanya peneliti yang telah mengantongi izin yang boleh menginjakkan kaki di pulau mematikan ini. Para peneliti ini memasang microchip di dalam tubuh ular-ular tersebut guna mengamati dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

3. Di Pulau ini Hidup Golden Lancehead
Golden Lancehead merupakan spesies yang paling mematikan di pulau ini. Menurut peneliti, jenis ular ini memiliki kekuatan racun 5 kali lebih mematikan daripada ular-ular lainnya. Tidak seperti ular lainnya yang memangsa burung, Golden Lancehead dapat memangsa jenis kadal dan bahkan sesama ular. Golden Lancehead juga menjadi penyebab utama kematian akibat gigitan ular di Brazil.

Baca Juga : Allah Selamatkan Masjid Ini Saat Dijatuhi Bom Atom dan Gempa Bumi
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.140)