Layanan Kesehatan Negara Malaysia Bidik Pasar Indonesia

Minggu, 12 September 2021 - 19:23 WIB
loading...
Layanan Kesehatan Negara Malaysia Bidik Pasar Indonesia
Malaysia Healthcare yang kembali menawarkan sejumlah layanan pengobatan mereka kepada masyarakat Indonesia. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Meskipun pandemi belum sepenuhnya usai, layanan kesehatan luar negeri mulai membidik pasar Indonesia. Salah satunya Malaysia Healthcare yang kembali menawarkan sejumlah layanan pengobatan mereka kepada masyarakat Indonesia.

Direktur Malaysia Healthcare Indonesia, Farah Delah Suhaimi memgungkapkan, saat Malaysia masih ditutup pun, permintaan layanan medik ke negara tersebut tetap banyak. Selain berobat ke Singapura, negara Malaysia pun menjadi pilihan pengobatan bagi sebagian masyarakat Indonesia.



"Tapi tidak menyaingi rumah sakit yang ada di Indonesia. Tetapi pengobatan di Malaysia bisa menjadi pilihan bagi masyarakat,” kata Farah, dalam konferensi pers yang berlangsung virtual, beberapa waktu lalu.

Untuk mencari pandangan kedua, masyarakat Indonesia tidak perlu jauh ke negara Eropa atau Amerika. Karena Malaysia yang jaraknya sangat dekat bisa memberikan pengobatan yang sama canggihnya dengan di Eropa bahkan Amerika.

Malaysia Healthcare sendiri juga memberikan kemudahan-kemudahan bagi warga asing untuk berobat. Terutama terkait biaya. "Karena kami akan memberitahu dulu berapa biaya yang harus disiapkan. Sehingga pasien dan keluarganya bisa siap. Bukan datang ke Malaysia terus biaya tidak diketahui di awal, pasien bisa kaget,” kata Farah.

Malaysia Healthcare berada di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia. Kualitas dan kuantitas layanan kesehatan sangat dijaga sehingga tak mengherankan tidak semua rumah sakit di Malaysia bisa bergabung di dalamnya.

Farah menyebutkan, dari 200 rumah sakit di Malaysia, hanya 73 rumah sakit yang bisa bergabung dan bisa melayani pasien-pasien dari luar Malaysia.

“Apalagi di masa seperti sekarang penerapan protokol kesehatan sangat kami kedepankan. Masyarakat di luar Malaysia yang akan berobat harus melakukan berbagai macam tes sebelumnya yang menyatakan negative Covid-19. Bahkan sebelum dilakukan pengobatan di rumah sakit yang dituju, harus karantina dulu selama dua minggu. Kami ingin memastikan semua aman,” sebut Farah.





Chief Executive Officer Malaysia Helthcar Travel Council (MHTC), Mohd Daud Mohd Arif mengatakan animo masyarakat Indonesia untuk berobat di Malaysia cukup besar. Pada tahun 2019, mencapai 700 ribu atau 60 persen dari total pasien yang berobat. "Tentunya ini bukan angka yang sedikit. Potensinya sangat besar," ungkapnya.

Selain itu, masyatakat Indonesia merasa berobat ke Malaysia bisa lebih mudah. Karena kondisi geografis yang sama, bahasa yang sama serta semua hal hampir serumpun. Sehingga lebih memudahkan untuk berkomunikasi dengan para dokter dan staf kesehatannya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2164 seconds (0.1#10.140)