Polisi Minta Warga yang Merasa Jadi Korban Arisan Bodong Melapor

Minggu, 19 September 2021 - 23:11 WIB
loading...
Polisi Minta Warga yang Merasa Jadi Korban Arisan Bodong Melapor
Polisi imbau warga melapor yang merasa jadi korban arisan bodong di Makassar. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makasaar, masih mengusut kasus dugaan investasi bodong berkedok arisan online. Praktik ini diduga menelan korban sampai ratusan orang.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar , Kompol Jamal Fathur Rakhman meminta warga yang merasa atau terimingi oleh ketiga tersangka yakni LSD, AR dan MD agar melapor kepihaknya.



"Untuk memudahkan penyidikan kami, setelah kami tetapkan para tersangka. Fokus kita ke sana, karena dari taksiran kerugian kasusnya, jumlahnya bisa sampai ratusan juta," kata Jamal, Minggu (19/9)/2021.

Dia menambahkan dalam kasus ini, wanita LSD berperan sebagai owner yang dibantu pacarnya lelaki AR, sebagai pemilik rekening untuk tampung duit dari para korban. Sementara MD merupakan admin.

Bisnis bodong ini diketahu dikelola secara online. Para tersangka mempromosikan aksi tipu-tipu lewat instagram. Jika ada yang berminat akan dimasukan ke dalam grup WhatsApp.

Jamal menyatakan ada empat grup WhatsApp yang digunakan untuk menampung 300 member. Grup WhatsApp dibedakan dengan item arisan, ada yang arisan naik, arisan menurn dan sebagainya.

Arisan ini adalah syarat agar bisa berinvestasi dengan modal tertentu dan dijanjikan keuntungan berlipat ganda. Aktivitas tersebut disebutkan Jamal telah berlangsung cukup lama.



"Ketiga tersangka juga merekrut member dari luar Sulsel, ada dari Kendari juga. Tidak ada legal hukumnya. Hanya dikelola begitu, modus penipuan dan penggelapanlah. Dimonitor di indekos para tersangka di sekitar Kecamatan Rappocini," jelasnya.

Jamal melanjutkan bila ada yang berminta bergabung, harus mendaftar lebih dulu. Kemudian diminta mengirim uang sebagai setoran awal ke rekening tersangka AR. Setorannya, mulai dari belasan ribu hingga puluhan juta.

"Jadi sebenarnya uang korban itu saja yang diputar-putar. Tidak ada keuntungan yang dijanjikan para tersangka. Kerugian untuk informasi awal Rp94 juta. Dan sekarang kita masih tunggu adanya laporan dari korban lain," ucapnya.

Meski demikian, Jamal belum mau mengungkapkan duit yang ditilep para tersangka diapakan. "Kita masih dalami dulu, sementara masih kumpulkan bahan dan ketarangan. Tetap kita atensi," tegasnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)