Jalan Putus Diterjang Banjir, Nyaris Isolasi 600 Warga di Walmas

Kamis, 23 September 2021 - 17:48 WIB
loading...
Jalan Putus Diterjang Banjir, Nyaris Isolasi 600 Warga di Walmas
Kondisi di Dusun Kampung Baru Desa Bolong Kecamatan Walenrang Utama yang putus sepanjang 60 meter. Foto: Sindonews/Chaeruddin
A A A
LUWU - Hujan deras yang menerjang Kabupaten Luwu , sepanjang hari Rabu, (22/09/2021) malam hingga dini hari menyebabkan terjadi banjir di beberapa desa di Kecamatan Walenrang Utara.

Hasil pantauan di lapangan banjir ini bahkan menyebabkan kerusakan parah, rumah warga rusak dan memutus jalan di Dusun Kampung Baru Desa Bolong.

Khusus di Desa Bolong, jalan desa yang menghubungkan Dusun Kampung Baru dengan dusun lainnya terputus sepanjang 60 meter. Jalan ini sudah tidak bisa dilalui, baik mobil ataupun motor.



Akibatnya, 600 jiwa yang berada di wilayah timur Desa Bolong nyaris terisolir. Beruntung, warga dalam masih bisa memanfaatkan jalan tani untuk keluar dan menuju jalan poros trans Sulawesi.

Kepala Dusun Kampung Baru Desa Bolong, bernama Hamsal, menyebutkan jumlah warga yang terdampak banjir dan akibat jalan putus ini berkisar 600 jiwa.

"Khusus di Desa Bolong lebih 100 rumah atau sekitar 140 KK yang terdampak akibat banjir. Baik yang terkena langsung maupun berdampak akibat putusnya 60 meter jalan penghubung di desa kami," ujarnya.

"Warga sebelah timur, bagian dalam setelah jalan putus ini, ada 600 jiwa. Andaikan tidak ada akses jalan tani bisa saja mereka terisolir. Beruntung masih ada alternatif atau jalan lain, namun jaraknya 2 kilometer, harus memutar ke Lamasi untuk bisa menuju jalan poros. Kalau dari titik jalan putus di sini jaraknya 500 atau 600 meter ke jalan poros," ujarnya.

Di titik jalan putus ini masih ada 3 rumah yang terancam hanyut jika banjir besar kembali menerjang kemungkinan besar terjadi amblas tanah tebing sungai.

Bahkan satu rumah permanen sudah ditinggalkan penghuninya bernama Sarida. Dirinya mengamankan diri dan tinggal di rumah sawah yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumahnya atau tebing sungai.



"Saya Ibu Sarida, saya yang punya rumah itu (sambil menunjuk.red) sudah berada di tebing sungai, sekali lagi banjir besar datang rumah saya bisa hanyut dan rubuh. Untuk sementara saya dan cucu saya tinggal di rumah sawah ini," katanya.

Dirinya berharap, Pemkab Luwu segera memberikan bantuan kepadanya. "Kebutuhan mendesak tentu makanan dan air bersih karena pipa PDAM juga putus akibat banjir," ujar Ibu Sarida.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)