Begini Tafsir Habis Gelap Terbitlah Terang, Surat Al-Baqarah 257

Rabu, 22 April 2020 - 04:44 WIB
loading...
Begini Tafsir Habis Gelap Terbitlah Terang,  Surat Al-Baqarah 257
Surat RA Kartini yang menyebut-nyebut dari kegelapan menuju cahaya setelah menemukan ayat dalam Al-Quran yang amat menyentuh kalbunya. Ilustrasi: Dok SINDOnews
A A A
SURAT-surat Raden Ajeng (RA) Kartini dihimpun dan dibukukan oleh oleh J.H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht yang bermakna "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku itu diterbitkan pada 1911 dan dicetak sebanyak lima kali. Pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.

Surat RA Kartini yang menyebut-nyebut dari kegelapan menuju cahaya setelah menemukan ayat dalam Al-Quran yang amat menyentuh kalbunya. Ayat itu adalah pada Surat Al-Baqarah ayat 257. Allah berfirman:

اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).

Mengomentari hal ini, Ustaz Jam’an Nurkhatib Mansur atau Ustaz Yusuf Mansur pada akun status Instagram miliknya, @yusufmansurnew merasa dirinya juga menyukai hal yang sama. "Sama dengan saya. Pikir saya... Saya sukaaaaa sekali ayat ini. Dari dulu..," ujarnya, Selasa (21/4/2020).

Dalam menafsirkan ayat ini, Tafsir Jalalayn menyebut (Allah pelindung) atau pembela (orang-orang yang beriman yang mengeluarkan mereka dari kegelapan), maksudnya kekafiran (pada cahaya) atau keimanan.

Tafsir M. Quraish Shihab juga tak jauh beda. Menurutnya, Allah mengurus segala urusan orang-orang mukmin, menolong mereka dengan mengeluarkan mereka dari keraguan dan kebimbangan kepada cahaya kebenaran dan ketenangan.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir/Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah mengungkap seorang mutadabbit berkata: Suatu ketika aku menghadiri satu majlis bersama seorang ikhwah asal Inggris bernama Khalil. Dalam majelis itu ia bercerita bagaimana ia masuk Islam. Kemudian salah seorang dari hadirin bertanya, bagaimana pengaruh Islam terhadap kehidupannya? maka dia pun menjawab: "aku pernah hidup dalam kegelapan sebagaimana yang Allah katakan dalam firman-Nya : { يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ }, kemudian ia memberi isyarat dengan tangannya yang menutup kedua matanya.

Tafsir Al-Wajiz/Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah, menjelaskan ayat ini merupakan rangkaian dari ayat sebelumnya. Ayat yang sebelumnya merupakan dasar sedangkan ayat ini adalah manifestasinya.

Allah mengabarkan bahwasanya orang-orang yang beriman kepadaNya mereka membenarkan keimanan mereka dengan menunaikan kewajiban-kewajiban keimanan dan meninggalkan segala perkara yang maniadakanya. Allah adalah wali mereka dan menjadikan mereka sebagai orang-orang yang dicintai dengan kecintaaNya yang istimewa, dan Dia menangani pendidikan mereka. Maka Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan kejahilan, kekufuran, kemaksiatan, kelalaian, dan ketaatan, dan penerimaan yang total terhadap RabbNya. Dan Allah menerangi hati mereka dengan apa yang dipancarka-Nya ke dalamnya dari cahaya wahyu dan keimanan, memudahkan mereka kepada kemudahan, dan menjauhkan mereka dari perkara yang sulit.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2557 seconds (0.1#10.140)