Tingkatkan Sinergi Lembaga Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 07:58 WIB
loading...
Tingkatkan Sinergi Lembaga Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang digelar di Luwu Utara, rabu (6/10/2021). Foto: Istimewa
A A A
LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara ingin meningkatkan sinergi lembaga-lembaga dalam menghadirkan pelayanan terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Kegiatan yang digelar oleh inas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) itu berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (6/10/2021).

Sosialisasi dibuka Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dan dihadiri Wakil Ketua DPRD Karemuddin, Ketua TP-PKK Kabupaten Rahma Suaib Mansur, Ketua DWP Dalfiah Armiadi, Plt DP3AP2KB Marhani Katma, para Camat, para Ketua PKK Kecamatan, Ketua BKMT Haripah DM, serta para Fasilitator Puspaga.



Dalam sambutannya, Bupati Indah Putri Indriani mengatakan, berbicara tentang perlindungan perempuan dan anak, pertama-tama yang harus diketahui adalah tujuan yang ingin dicapai. Apalagi, kata dia, tujuan tersebut termasuk dalam 17 tujuan SDG’s.

“Hari ini kita bicara hulunya. Jika ingin mencegah, maka kita harus identifikasi dulu kasusnya seperti apa. Pencegahan bisa kita mulai dari rumah,” kata Indah Putri Indriani.

“Saya coba bantu sederhanakan, kenapa kita harus lakukan pencegahan di hulu, agar di hilirnya, kita dimudahkan,” lanjutnya.

Indah menguraikan, berbicara di hilir muaranya ada pada keluarga. Apakah pola pengasuhannya benar atau tidak, maka semua harus turun ke lapangan memberi pemahaman.

“Saya harap kita semua sudah punya datanya, minimal pada wilayah masing-masing. Karena dari setiap kasus, bisa kita assessment, bisa saja penyebabnya berbeda, jenisnya berbeda, maka penyelesaiannya pun sudah pasti berbeda,” ungkap dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1721 seconds (0.1#10.140)