Pemkot Makassar Matangkan Konsep Sekolah Terintegrasi

Kamis, 14 Oktober 2021 - 08:37 WIB
loading...
Pemkot Makassar Matangkan Konsep Sekolah Terintegrasi
Lulusan sekolah terintegrasi nantinya tak perlu lagi daftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Foto: Dok/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Konsep sekolah terintegrasi terus dimatangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar . Salah satunya, lulusan sekolah tersebut nantinya tak perlu lagi daftar Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ).

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Amalia Malik mengatakan, program sekolah terintegrasi ini masih dalam tahap perumusan. Rencananya, tahun depan sudah mulai dijalankan di beberapa sekolah.

Namun, kata dia, sudah ada beberapa konsep yang rencananya akan diterapkan di sekolah terintegrasi. Termasuk bagaimana peserta didik bisa melanjutkan pendidikan di sekolah yang telah diintegrasikan.

“Nanti itu siswa tidak lagi menempuh jalur PPDB. Anak yang SD (Sekolah Dasar) misalnya, secara langsung bisa SMP (Sekolah Menengah Pertama) tanpa zonasi dan PPDB,” ujar dia, Rabu (13/10/2021).



Amalia menerangkan, pada program sekolah terintegrasi ini, Pemkot ingin anak-anak bersekolah selama sepuluh tahun. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, hingga SMP, akan menjadi atensi Pemkot Makassar.

“Sekolah terintegrasi ini rencananya tahun depan akan dibangun. Tapi pembangunannya dilakukan multiyears. Targetnya itu 2022-2024,” ungkap Amalia.

Konsep sekolah terintegrasi ini, lanjutnya, akan dirampungkan dalam waktu dekat. Paling lambat, kata dia, bisa selesai hingga akhir tahun 2021 ini. “Sehingga di 2022 bisa fokus pada pemenuhan sarana dan prasarananya,” sambungnya.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan, program sekolah terintegrasi ini merupakan upaya memfasilitasi anak-anak di Kota Makassar untuk mendapatkan pendidikan.



“Orang kalau masuk TK keluarnya bisa langsung SMP. Jadi 10 tahun kita ingin jamin mereka mendapatkan pendidikan yang layak,” bebernya.

Untuk itu, Danny berencana melakukan pemekaran sekolah. Konsepnya regrouping. “Nanti SMP bisa bikin SD sama TK. Begitu juga sebaliknya SD bikin SMP,” tandasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)