Terus Turun, Angka Stunting di Maros Tersisa 9,72%

Kamis, 14 Oktober 2021 - 17:01 WIB
loading...
Terus Turun, Angka Stunting di Maros Tersisa 9,72%
Bupati Maros, AS Chaidir Syam berbicara di depan kader PKK dalam kegiatan temu kader terkait pendataan dan pencegahan stunting. Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Penanganan kasus stunting di Kabupaten Maros berjalan baik. Buktinya, angka stunting terus menurun, bahkan tersisa 9,27% pada tahun ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menyampaikan kasus stunting atau gagal tumbuh anak karena minim gizi di wilayahnya kian terkendali. Hingga 6 Oktober 2021, tersisa 2.892 anak atau sekira 9,72%.

Baca Juga: angka stunting
"Tahun lalu jumlahnya itu 3.812 (anak-red) atau sekitar 13,04%," ungkap dia, Kamis (14/10).

Guna mengakselerasi pengendalian kasus stunting, Pemkab Maros melalui Tim Penggerak PKK menggelar temu kader terkait pendataan dan pencegahan stunting. Pemkab Maros juga terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya.

"Refreshing kader posyandu, perkuat kerja sama lintas sektor, kolaborasi Tim Penggerak PKK dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan," sebutnya.

Sekretaris PKK Maros, Fitriani Syamsuar, menambahkan, temu kader bertujuan meningkatkan peran serta kader PKK dalam pendataan dan pencegahan stunting di wilayahnya.

sebelumnya membeberkan angka stunting di wilayahnya dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Guna mengakselerasi penurunan kasus kekerdilan pada anak, pihaknya mendukung delapan aksi percepatan dan penurunan stunting terintegrasi.

Chaidir menjelaskan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kelahiran (HPK). Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh instansi terkait untuk bersama-sama saling berembuk membahas rancangan penanganan penurunan angka stunting.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)