Eks Presiden AS Serukan Keadilan untuk Kematian George Floyd

Rabu, 03 Juni 2020 - 12:46 WIB
loading...
Eks Presiden AS Serukan Keadilan untuk Kematian George Floyd
Aksi demonstrasi yang digelar di Amerika Serikat menuntut keadilan pada kematian George Floyd. Foto: Anadolu Agency
A A A
WASHINGTON - Aksi demonstrasi menuntut keadilan bagi George Floyd , menjadi perhatian serius di Amerika Serikat , termasuk datang dari Mantan Presiden AS, George W Bush, yang buka suara terkait kerusuhan dan penjarahan akibat aksi tersebut.

Lewat sebuah pernyataan, Bush mengatakan ia dan istrinya mengaku sangat sedih dengan kematian George Floyd yang brutal dan merasa terganggu dengan ketidakadilan dan ketakutan yang mencekik AS . Ia pun menyerukan AS untuk "memeriksa kegagalan yang tragis" dan mengakhiri penjarahan.



Pernyataan ini muncul ketika demonstrasi menentang perlakuan terhadap warga Afro-Amerika oleh polisi dan lembaga-lembaga lain berlanjut di kota-kota di seluruh AS lebih dari seminggu setelah Floyd meninggal dengan cara dicekik seorang perwira dengan lututnya dalam sebuah insiden yang direkam pada video oleh seorang saksi mata. Sejak perwira polisi itu didakwa dengan pembunuhan.

"Tetap merupakan kegagalan yang mengejutkan bahwa banyak orang Afrika- Amerika , terutama laki-laki muda Afrika-Amerika, dilecehkan dan diancam di negara mereka sendiri," katanya.

"Ini adalah kekuatan ketika pengunjuk rasa, dilindungi oleh penegak hukum yang bertanggung jawab, berbaris untuk masa depan yang lebih baik," imbuhnya seperti dikutip dari Fox, Rabu (3/6/2020).

Bush mengatakan mengakhiri rasisme sistemik dalam masyarakat AS butuh mendengarkan suara-suara dari banyak orang yang terluka dan berduka.

"Kita hanya bisa melihat kenyataan kebutuhan Amerika dengan melihatnya melalui mata yang terancam, tertindas, dan kehilangan hak pilih," katanya.

Presiden dua masa ini bersimpati dengan "pelanggaran berulang" atas hak-hak warga Afro-Amerika tanpa tanggapan dari lembaga-lembaga, tetapi ia juga menyerukan para demonstran untuk menjaga perdamaian.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)