Bocah 9 Tahun Asal Makassar Masuk Rekor MURI Sebagai Diver Termuda

Selasa, 26 Oktober 2021 - 21:55 WIB
loading...
Bocah 9 Tahun Asal Makassar Masuk Rekor MURI Sebagai Diver Termuda
Muhammad Alzahran Eras Rachman, anak berusia sembilan tahun asal Makassar masuk rekor MURI sebagai diver termuda. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Di tengah gempuran teknologi, di mana kebanyakan generasi muda hingga anak-anak kecanduan dan tidak bisa lepas dari gadget, seorang bocah asal Kota Makassar justru berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan mencatatkan namanya dalam buku Rekor MURI sebagai diver termuda.

Dia adalah Muhammad Alzahran Eras Rachman, anak berusia sembilan tahun. Meski usianya masih sangat muda, Al sapaan akrabnya, sangat senang dengan olahraga laut, mulai dari jet ski hingga menyelam. Bahkan, Al sudah mulai menyelam sejak usia tujuh tahun.



Minat terhadap olahraga laut memang mengalir di darahnya, karena kedua orang tua hingga kakek dan neneknya merupakan diver. Kakek Buyutnya adalah Andi Mattalatta , Bapak Ski Indonesia.

"Kami dari keluarga penyelam mulai oma, mama, saya, semua om, semua cinta laut. Karena memang tempat kami bermain itu di laut. Dari kecil, setiap kami diving, dia (Al) ikut di kapal. Dia biasanya berenang saat kami diving ," jelas Ayah Al, Eras Rachman Iskandar.

Menurut Eras, Al memang memiliki ketertarikan yang sangat besar terhadap diving. Sehingga dia bersama istrinya, Andi Nadya Ilhamsyah Mattalatta memberikan dukungan penuh terhadap minat Al.

Meski banyak orang menilai bahwa diving termasuk olahraga yang berbahaya, terlebih bagi anak yang masih berusia di bawah 10 tahun. Tapi, Eras mendukung penuh keinginan Al. "Selama aturan kita terapkan, ada pendampingan instruktur dan orang tua, dan tidak ada unsur pemaksaan, silakan saja. Karena semakin kita tau regulasinya kita akan berhati-hati dalam melakukan hal ini," ujar Eras.

Sesuai dengan regulasi, Al sudah menyelam sedalam 12 meter di bawah laut di sekitar Makassar, mulai dari Pulau Samalona, Kodingareng Keke, hingga Pulau Kapoposang. "Awalnya memang tidak langsung di laut, di kolam renang dulu mulai 1 meter hingga 3 meter. Setelah mahir di kolam, akhirnya mulai menyelam di laut, bertahap juga, sampai akhirnya ke 12 meter sesuai regulasi," urai Eras.

Dia berharap, Al bisa menjadi salah satu contoh bagi masyarakat bahwa olahraga air sama sekali tidak menakutkan asal dibarengi dengan penerapan aturan. Dengan mengenalkan olahraga air sejak dini, dapat memberikan kontribusi dalam menjaga kelestarian laut.

"Generasi penerus adalah mereka ini yang bisa menjaga kelestarian laut di masa depan. Kalau suka dengan laut pasti akan cinta, kalau cinta pasti akan jaga lautnya," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)