Penyaluran BPNT di Simbuang Disorot, Dinilai Tak Sesuai Ketentuan

Jum'at, 05 Juni 2020 - 14:17 WIB
loading...
Penyaluran BPNT di Simbuang Disorot, Dinilai Tak Sesuai Ketentuan
Penyaluran BPNT di Simbuang Tana Toraja disorot karena dinilai tidak sesuai ketentuan, dimana nilai jumlah bantuan disinyalir tidak sesuai besaran yang ditetapkan. Foto/Ilustrasi/dok SINDOnews
A A A
MAKALE - Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar menyoroti penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan oleh Kementerian Sosial di Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel. Paket sembako yang dibagikan tidak sesuai ketentuan, dimana ada dugaan pemotongan atau pengurangan paket sembako dari anggaran yang ditetapkan.

Ketua Umum IPPEMSI Makassar, Reinaldo, menyampaikan dugaan adanya pemotongan anggaran BPNT merujuk keluhan dari beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Simbuang. Berdasarkan hasil penelusuran pihaknya, paket sembako BPNT yang dibagikan ke warga tidak sesuai dengan besaran yang ditetapkan pemerintah yakni Rp900.000 per kepala keluarga rentang Januari-Mei.



Reinaldo menyebut KPM di Simbuang hanya menerima 50 kilogram beras, tiga rak telur dan sembilan kaleng ikan sarden. Bila diakumulasi bantuan pangan itu tentunya kurang dari Rp900.000. Padahal, mereka semestinya menerima Ro300.000 rentang Januari-Februari dan Rp600.000 rentang Maret-Mei.

Reinaldo meminta Koordinator Daerah (Korda) Program BPNT Wilayah Tana Toraja memberi penjelasan terkait penyaluran bantuan itu di Kecamatan di Simbuang. Pasalnya, kuat dugaan distribusi bantuan itu tidak sesuai mekanisme dan pedoman umum program BPNT.

Baca Juga: Dirjen PFM Kemensos Tinjau Penyaluran BPNT Sembako di Pangkep

"Penyaluran sembako program BPNT tidak sesuai dengan jumlah nilai bantuan yang seharusnya didapatkan Keluarga Penerima Manfaat," katanya.

Ketua I IPPEMSI Makassar, Nelson Sanda Karaeng, menambahkan masyarakat khususnya mereka yang kurang mampu tentunya sangat membutuhkan bantuan itu. Terlebih, saat kondisi sulit seperti ini di tengah pandemi virus corona alias covid-19. "Namun di sisi lain masih ada oknum oknum tertentu yang menyalagunakan bantuan untuk masyarakat," ujarnya.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2325 seconds (0.1#10.140)