Kalahkan Trump, Eks Wakil Presiden Menang Polling Pilpres AS 2020

Sabtu, 06 Juni 2020 - 10:30 WIB
loading...
Kalahkan Trump, Eks Wakil Presiden Menang Polling Pilpres AS 2020
Performa mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), kandidat presiden Partai Demokrat, Joe Biden, berhasil mengalahkan popularitas Presiden Donald Trump dari Partai Republik, dalam jajak pendapat CNN untuk pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS
A A A
WASHINGTON - Performa mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), kandidat presiden Partai Demokrat, Joe Biden, berhasil mengalahkan popularitas Presiden Donald Trump dari Partai Republik, dalam jajak pendapat CNN untuk pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

Dalam polling tersebut 51 persen pemilih yang terdaftar secara nasional mendukung mantan Wakil Presiden Joe Biden, sedangkan 41 persen mendukung Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden 2020.

Dukungan untuk Trump—kandidat presiden petahan—merosot setelah penurunan ekonomi Amerika yang dipicu pandemi virus corona baru (COVID-19) dan diperparah dengan demo rusuh massal di berbagai wilayah Amerika sebagai protes atas pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di Minneapolis.

Polling lainnya dari Fox News menunjukkan Biden unggul 9 poin di atas Trump, yakni 49-40. Polling beberapa media juga menunjukkan Biden lebih unggul.

Baca : China Dituding Manfaatkan COVID-19 untuk Kuasai Laut China Selatan

Ketika jajak pendapat bermunculan, Presiden Trump langsung mengadakan dua pertemuan besar terkait kampanyenya di Oval Office Gedung Putih pada hari Kamis. Mereka yang hadir pada pertemuan pertama adalah manajer kampanye Brad Parscale, penasihat Gedung Putih Jared Kushner, Ketua Komite Nasional Republik (RNC) Ronna McDaniel, dan jajak pendapat kampanye Tony Fabrizio.

Pertemuan kedua, di Cabinet Room, berlangsung selama lebih dari satu jam dan mencakup seluruh staf komunikasi senior dari tim kampanye dan RNC.

Dua pejabat tim kampanye Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dua pertemuan itu telah sesuai jadwal sejak awal pekan, dan melaporkan bahwa mereka dipanggil karena presiden sedang kesal atas apa yang dia sebut data "tidak akurat."

Para pejabat menggambarkan Trump sedang "semangat tinggi", dan keluar masuk ruangan dengan suasana hati yang baik. Saat dia berdiri untuk meninggalkan pertemuan kedua, dia mengepalkan tinjunya dan menyatakan, "Kami akan menang."

Topik yang paling memakan waktu adalah komentar terbaru Joe Biden, di mana ia menyarankan agar pemilih kulit hitam yang mendukung Trump "jangan berkulit hitam". Namun, Biden menyesali komentarnya tersebut karena bernuanasa rasial.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2617 seconds (0.1#10.140)