Pemkot Makassar Bakal Pasang CCTV Awasi Pelaku Tawuran

Rabu, 24 November 2021 - 09:36 WIB
loading...
Pemkot Makassar Bakal Pasang CCTV Awasi Pelaku Tawuran
Pemkot Makassar bakal memasang Closed Circuit Television (CCTV) untuk mengawasi tawuran yang kerap terjadi. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
MAKASSAR - Tawuran yang kerap terjadi di daerah utara Kota Makassar kini mendapat atensi. Pemkot Makassar bakal memasang Closed Circuit Television (CCTV) untuk mengawasinya.

Kebijakan itu diambil Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto usai bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua RT/RW, serta aparatur Kecamatan Ujung Tanah, di Baruga Angin Mamiri, Selasa (23/11/2021).

Menurut Danny, insiden tawuran yang kerap memakan korban di Kecamatan Ujung Tanah dan sekitarnya tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Kondisi ini diakuinya mesti segera diatasi agar tidak menjadi konflik turun-temurun.

“Ini adalah persoalan yang kompleks dan tidak boleh dibiarkan. Mereka yang suka perang-perang itu adalah anak-anak kita, yang harus kita jagai bersama-sama. Itu tanggung jawab kita semua,” kata Danny.



Danny pun bakal mengambil sejumlah kebijakan untuk memutus kegiatan-kegiatan negatif di daerah utara Kota Makassar. Salah satunya dengan menerangi lorong-lorong yang kerap dijadikan arena tawuran dan memasang CCTV untuk mengawasi aktivitas masyarakat di sana.

“Pokoknya saya akan lihat stoknya (CCTV) dan tumpahkan semua di sana. Kan ada beberapa yang tidak terpakai saya arahkan semua ke sana. Termasuk lampu-lampu saya akan terangi semua di sana,” ungkapnya.

Sembari menunggu realisasi fisik tersebut, Danny juga akan memerintahkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk ikut turun memediasi dan menyatukan tokoh-tokoh masyarakat. Setelah itu, baru turun kepada para pelaku tawuran yang didominasi anak-anak muda.

Bahkan, Pemkot Makassar berencana mempertemukan para pelaku tawuran tersebut dalam satu forum yang sama. Namun, pertemuan itu akan dikemas layaknya rekreasi agar situasi tidak tegang.

“Saya sudah rencakan di pulau sekitar 100 orang makan-makan, terus tanyakan apa maunya mereka (pelaku tawuran). Misalnya pak saya tidak ada kerjaan, kegiatan, begini-begini. Kita kan belum tahu apa maunya mereka,” bebernya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)