Rizal Ramli: Jangan Sampai NU Jadi Mobil Pelat Merah

Kamis, 02 Desember 2021 - 20:01 WIB
loading...
Rizal Ramli: Jangan Sampai NU Jadi Mobil Pelat Merah
Rizal Ramli menegaskan, agar Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan terus menjadi kendaraan dalam rangka memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nahdlatul Ulama ( NU ) diharapkan terus menjadi kendaraan dalam rangka memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia. Hal ini diungkapkan mantan Menteri Koordinator bidang perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), Rizal Ramli .

Baca Juga: NURizal Ramli dalam acara Halaqah 1 abad NU dengan tajuk 'Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin', di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama Dukung Habib Luthfi Jadi Rais Aam PBNU

Dia pun memandang harus tetap menjadi mobil berpelat hitam. Di mana, ia mengibaratkan kendaraan NU tetap berpelat hitam. Dengan begitu, organisasi yang didirikan KH Hasyim Asyari ini bisa terus besar.

"Kalau pemerintah bagus wajib hukumnya dipuji, kalau tidak bagus wajib kita katakan itu enggak benar. Menurut hemat saya, itu yang membuat NU besar," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli menyampaikan, ekonomi harus berpihak pada rakyat kecil. Menurutnya, ekonomi Tanah Air bisa maju dengan mengembangkan usaha kecil menengah.

"Kalau menyangkut hal-hal yang penting, menyangkut hak hajat hidup orang banyak, pemerintah harus memihak," tuturnya.

Terkait kondisi ekonomi nasional saat ini, Rizal mengakui, pemerintah harus kerja keras membangkitkan perekonomian bangsa. Salah satu kuncinya menurut Rizal, dengan memperbanyak usaha kecil menengah.

"Karena pengusaha kecil ini yang banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Pengusaha kecil ini yang punya inisiatif banyak sekali. Kedua, kredit macetnya rendah," kata dia.

Terakhir, Rizal berpesan agar pemerintah menyejahterakan petani. Karena, petani akan meningkatkan hasil produksi apabila mereka beruntung saat panen dan hidupnya sejahtera.

"Petani harus untung, baru dia akan meningkatkan produksi. Kalau setiap tanam dia rugi, dia tidak akan menaikkan produksi," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)