BNPB Catat Frekuensi Bencana Paling Tinggi 5 Tahun Terakhir di Jateng

Jum'at, 03 Desember 2021 - 15:12 WIB
loading...
BNPB Catat Frekuensi Bencana Paling Tinggi 5 Tahun Terakhir di Jateng
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan frekuensi kejadian bencana paling tinggi dalam 5 tahun terakhir yakni di Jawa Tengah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan frekuensi kejadian bencana paling tinggi dalam 5 tahun terakhir yakni di Jawa Tengah . Tercatat sebanyak 4.201 kali kejadian.

“Kita melihat ke belakang sedikit data 5 tahun terakhir, yang terpenting di sini yang mau saya hilight adalah kita sudah mengidentifikasi hotspot atau provinsi-provinsi dengan kejadian bencana paling sering dalam 5 tahun terakhir,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (3/12/2021). Baca juga: Fadli Zon: Yang Bersenjata Dibilang Saudara, Yang Reuni Dimusuhi

Artinya, kata Aam panggilan akrabnya, seharusnya intervensi dan fokus perhatian saat ini adalah kepada daerah-daerah yang memiliki frekuensi kejadian bencana tertinggi ini. “Memang sudah kita fokuskan di sini. Tetapi mungkin banyak beberapa kondisi yang perlu kita optimalkan.”

Aam mengatakan kejadian bencana tertinggi untuk Sumatera itu adalah Aceh dan Sumatera Barat. Kemudian untuk Jawa adalah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kalimantan adalah Kalimantan Selatan. Sulawesi adalah di Sulawesi Selatan.

“Tujuh kawasan ini adalah hotspot dengan frekuensi kejadian paling tinggi dalam 5 tahun terakhir dengan frekuensi paling banyak itu ada di Jawa Tengah 4.201 kali kejadian. Di mana hampir 95% dari seluruh kejadiannya adalah bencana hidrometeorologi,” papar Aam.

Namun, kata Aam, jika melihat periode 2021 ada pergeseran frekuensi kejadian bencana di wilayah Pulau Jawa yakni dari Jawa Tengah menjadi Jawa Barat. “Kalau kita lihat selama tahun 2021 ada sedikit pergeseran, jadi kalau tadi dalam 5 tahun yang paling tinggi frekuensi kejadian bencana adalah Jawa Tengah. Sekarang kalau kita selama 2021 itu bergeser ke Jawa Barat 651 kejadian. Meskipun untuk Sumatera tetap Aceh. Kemudian Jawa tetap Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah. Sulawesi Selatan tetap.”

Di Kalimantan, kata Aam juga ada pergeseran. Jika di data lima tahunan dari 2016-2020, konsentrasi kejadian bencana itu terfokus di Kalimantan Selatan. Sedangkan dalam kurun 2021, dari Januari hingga 1 Desember mulai ada pergeseran tidak hanya di Kalimantan Selatan, tetapi juga Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

“Ini didominasi oleh kejadian banjir di 4 Kabupaten Kalimantan Barat, 4 Kabupaten Kalimantan Tengah. Jadi mulai ada pergeseran hotspot di Kalimantan. Ini mungkin dan juga di Jawa, ini menjadi perhatian kami juga di BNPB,” papar Aam.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1688 seconds (0.1#10.140)