Gubernur Paparkan Strategi Penanganan Covid-19 ke Ketua Gugus Tugas Pusat

Minggu, 07 Juni 2020 - 23:35 WIB
loading...
Gubernur Paparkan Strategi Penanganan Covid-19 ke Ketua Gugus Tugas Pusat
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, Doni Monardo di Makassar. Foto: Humas Pemprov Sulsel
A A A
MAKASSAR - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, Doni Monardo, berkunjung ke Makassar, Minggu (7/6/2020) sore tadi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) ini hadir bersama Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.

Kunjungan jajaran pemerintah pusat ini disambut Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah, di Posko Gugus Tugas Covid-19 Sulsel Balai Manunggal Makassar. Dalam kesempatan itu, turut hadir Pj Wali Kota Makassar , pimpinan OPD, beserta unsur Forkopimda tingkat Sulsel.

Nurdin Abdullah mengatakan, strategi penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bersinergi dengan Forkopimda secara maksmimal.



Kepada Tim Gugus Pusat, Nurdin menyampaikan, bahwa Sulsel telah melakukan PSBB di wilayah episentrum, seperti Makassar dan Gowa. Melakukan karantina terpusat OTG dan ODP melalui Program Wisata Duta Covid-19 , screening di pintu masuk untuk pelaku perjalanan dan tindak lanjut karantina jika rapid diagnostic test (RDT) positif. Lalu screening massal di pasar dan untuk populasi berisiko lainnya, memusatkan pelayanan kesehatan dan penanganan Covid-19 di lima rumah sakit.

Untuk mendorong kesembuhan pasien, Nurdin menyampaikan, telah menyiapkan katering makanan bergizi yang dipantau oleh ahli gizi bagi pasien Covid yang dirawat di rumah sakit. Mengembangkan layanan rumah sakit dengan menambah kapasitas tempat tidur melalui APBD provinsi, meningkatkan kapasitas specimen laboratorium dari 350 menjadi 800 spesimen per hari, dengan menambah jumlah laboratorium pemeriksa dari tiga, menjadi tujuh lab.

Kemudian mengatur alur rujukan RS bagi pasien Covid-19 dengan menempatkan tiga RSUD sebagai RS rujukan pertama, dan RS Wahidin dan RS Unhas sebagai RS rujukan utama.

"Untuk memutus mata rantai penularan dengan cepat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak hanya melihat pada nilai reproduksi virus Rt yang menjadi perhatian, tetapi juga melihat berbagai parameter lainnya. Misalnya tingkat kasus positif, tingkat kematian, kapasitas rumah sakit yang terisi, tren jumlah test, kesiapan fasilitas dan alat kesehatan, kondisi tenaga kesehatan, pertumbuhan ODP dan PDP dan tingkat kesembuhan pasien," jelas Nurdin Abdullah, seperti dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.



Pemprov Sulsel kata Nurdin, sudah melakukan massif tracking, intensive testing dan edukasi aktif yang diistilahkan dengan trisula atau tiga upaya pengendalian Covid Sulsel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)