Nurdin Abdullah Minta Pengamanan Rumah Sakit di Makassar Diperketat

Senin, 08 Juni 2020 - 16:44 WIB
loading...
Nurdin Abdullah Minta Pengamanan Rumah Sakit di Makassar Diperketat
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat mengunjungi rumah sakit rujukan COVID-19 di Makassar. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Guberbur Sulsel Nurdin Abdullah , meminta pengaman di sejumlah rumah sakit di Makassar yang menjadi rujukan COVID-19 diperketat.

Itu ia sampaikan saat mengunjungi sejumlah rumah sakit di Makassar, setelah terjadi insiden keluarga Pasien dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 , diambil paksa dari rumah sakit dan menolak protokol pemakaman COVID-19 .

Rumah sakit yang dikunjungi adalah RS Dadi dan RS Sayang Rakyat masing-masing sebagai tempat rujukan dan RS Labuang Baji sebagai rumah sakit penyangga.



Nurdin Abdullah mengatakan akan berkoordinasi dengan Pangdam XIV Hasanuddin dan Kapolda Sulsel untuk mengani kasus pengambilan jenazah dan penolakan rapid tes di lorong-lorong di Makassar.

Selain itu ia meminta agar pelaku pengambil jenazah PDP COVID-19 bisa ditindaki dengan tegas.

"Karena ini bukan murni keinginan keluarga inti, saya minta aparat keamanan bertindak tegas. Tangkap dan melakukan penyelidikan," jelasnya.

Dalam kunjungan ke rumah sakit itu, gubernur diterima Direktur RSKD Dadi dr Arman Bausat. Di RSKD Labuang Baji diterima dr Andi Mappatoba, dan di RS Sayang Rakyat diterima dr Haeriyah.

Para direktur didampingi aparat TNI, kepolisian, dan Pol PP yang bertugas. Kepada aparat keamanan,

Direktur RS Stella Maris dr T Luisa Nunuhitu, memastikan keluarga inti jenazah almarhumah yang diambil paksa sudah rela untuk ditangani petugas gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 dengan protokol kesehatan.

"Keluarga almarhumah terheran-heran kok ada sekelompok orang yang ambil paksa mayat ibu dan istri mereka," katanya di rumah jabatan gubernur Sulsel.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4565 seconds (0.1#10.140)