Petani Kakao Unjuk Keberhasilan Pengendalian PBK Ramah Lingkungan

Minggu, 26 Desember 2021 - 08:27 WIB
loading...
Petani Kakao Unjuk Keberhasilan Pengendalian PBK Ramah Lingkungan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara bekerjasama dengan Rainforest Alliance menggelar Hari Lapang Tani. Foto: Istimewa
A A A
LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara bekerjasama dengan Rainforest Alliance kembali menggelar Hari Lapang Tani atau Farmer Field Day (FFD) setelah sempat terhenti selama hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Kegiatan yang dibuka Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri ini dilaksanakan di kebun kakao milik salah seorang petani yang berlokasi di Desa Ujung Mattajang Kecamatan Mappedeceng, Kamis (23/12/2021). Puluhan petani hadir dari berbagai perwakilan desa se-Mappedeceng.

Kehadiran mereka untuk melihat dan mendengarkan hasil pertunjukan Kebun Kakao Demplot Peningkatan Produksi dan Pengendalian Hama Penggerek Buah kakao (PBK) dan Busuk Buah yang diinisiasi Rainforest Alliance melalui Program Tranformasi Kakao (Traksi) Peningkatan Nilai Tambah bersama mitra Koperasi Multi Jasa Tani-Simultan.

Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri, tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas pendampingan yang dilakukan Rainforest Alliance melalui Program Tranformasi Kakao Peningkatan Nilai Tambah bersama mitra Koperasi Multi Jasa Tani-Simultan.

“Kami ucapkan terima kasih atas pendampingan di Kabupaten Luwu Utara ,” ucap Alauddin saat mewakili Bupati membuka kegiatan FFD.



Kata Alauddin, demonstrasi teknologi pada kebun demplot salah seorang petani di Desa Ujung Mattajang ini bisa dikatakan sangat berhasil.

“Kita lihat bahwa tanah kita ini bermasalah, tentu perlu perlakuan lebih dengan penambahan bahan organik. Nah, sekarang kita lihat di sini, banyak bunga dan buah di batang, bukan lagi di atas atau di tangkai ujung,” sebut Alauddin.

Ia menyebutkan bahwa demplot peningkatan produksi dan pengendalian hama PBK sudah sangat berhasil. "Ini adalah hasil inovasi yang sangat baik dan perlu disebarluaskan dan semoga bisa ditindaklanjuti di lokasi lain di Luwu Utara," harapnya.

Pada kesempatan itu, Alauddin juga berkesempatan memetik buah kakao hasil demplot. Meski beberapa buah terlihat terserang hama PBK, tapi bijinya tetap baik dan tidak lengket, sehingga layak dipetik. “Ini semua tidak terlepas dari perlakuan yang diberikan,” jelas Alauddin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2383 seconds (0.1#10.140)