Januari-Oktober, Neraca Dagang Sulsel Surplus 556,85 Juta Dollar AS

Senin, 27 Desember 2021 - 20:30 WIB
loading...
Januari-Oktober, Neraca Dagang Sulsel Surplus 556,85 Juta Dollar AS
Foto udara terminal peti kemas Pelindo IV, Makassar. Neraca perdagangan tembus 556,85 juta dollar AS pada periode Januari-Oktober 2021. Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air selama hampir dua tahun ini tampaknya tidak memberikan dampak terhadap kegiatan ekspor, khususnya di wilayah Sulsel. Hal itu terlihat dari neraca dagang yang menembus angka tertinggi selama tujuh tahun terakhir.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Sulsel tembus 556,85 juta dollar AS atau setara dengan Rp7,9 triliun (Kurs Rp14.233) pada periode Januari-Oktober 2021. Meningkat dari 399,19 juta dollar AS pada tahun 2020 lalu.

terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi, salah satunya dengan melakukan peningkatan dan pengembangan ekspor.

Beberapa langkah pengembangan yang telah dilakukan, lanjut Ashari, di antaranya menghadirkan fasilitasi ekspor direct flight atau penerbangan langsung Makassar-Hongkong, Makassar-Singapura, ekspor direct call jalur laut Makassar-Shanghai.

"Pemprov Sulsel juga membangun fasilitas konsolidasi cargo (Dry Port) di Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Jeneponto," sambung Ashari.

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar, Arief R Pabettingi membenarkan ekspor Sulsel menunjukkan tren peningkatan selama dua tahun terakhir meski masih pandemi Covid-19, sehingga berdampak pada surplusnya neraca perdagangan.

"Tentunya tetap ada hambatan dan kendala, tapi regulasi dari negara tujuan tidak terlalu mempengaruhi mengingat kebutuhan negara buyer terhadap komoditas ekspor Sulsel, seperti rempah-rempah yang memang sangat mereka butuhkan untuk menangkal penyakit," ungkap Arief, Senin (27/12).

Tak hanya itu, permintaan komoditas nikel dan rumput laut yang stabil juga dinilai menjadi penopang tingginya ekspor Sulsel sepanjang tahun 2021 ini. "Tinggi permintaan membuat produksi di dalam negeri harus siap menyuplai. Sepanjang permintaan ada dan tinggi, tentunya kesiapan pelaku usaha untuk menstabilkan ekspor ada," sambung Arief.

Baca Juga: kasus Covid-19
"Kesiapan pemerintah terkait penyebaran Covid-19 ini tentunya sudah ada antisipasi yang dilakukan. Kami tetap optimis tren ekspor tetap baik tahun depan. Omicron ini tetap jadi perhatian tapi bukan menjadi alasan bahwa ekspor Sulsel akan terdampak," pungkasnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2148 seconds (0.1#10.140)