Luwu Timur Jadi Klaster Baru COVID-19 di Provinsi Sulsel

Rabu, 10 Juni 2020 - 14:15 WIB
loading...
Luwu Timur Jadi Klaster Baru COVID-19 di Provinsi Sulsel
Kabupaten Luwu Timur menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Provinsi Sulsel. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sulsel terus mengalami peningkatan beberapa hari terakhir, salah satu daerah yang banyak konfirmasi kasus yakni Kabupaten Luwu Timur.

Berdasarkan data, dari tim Gugus Depan COVID-19 Sulsel, Kabupaten Luwu Timur, menjadi daerah kedua yang paling banyak konfirmasi positif dengan jumlah 375 orang, sementara di posisi pertama Makassar tercatat 1.071 orang positif.

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mengungkapkan, Kabupaten Luwu Timur menjadi klaster baru penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Sulsel.



"Saya ingin mengatakan bahwa hari ini kita masih tersisa Luwu Timur sebagai klaster baru," ungkap Nurdin Abdullah melalui virtual bersama promotor kesehatan masyarakat BNPB, dr Luna Kamal dan Ketua AJI Kota Palu, dalam acara "Masa Transisi di Sulawesi: Strategi dari Zona Merah ke Zona Hijau", Rabu, (10/06/2020).

Selain Luwu Timur, Nurdin Abdullah juga menyampaikan, masih ada ada Kabupaten Maros dan Kota Makassar yang sementara diatasi.

"Kedua adalah Maros dan Makassar. Tinggal tiga itu, yang lain saya kira Insyaallah belum ada lagi transmisi lokal," tambahnya.

Adapun Kabupaten Toraja Utara sudah dinyatakan masuk zona hijau atau sama sekali tidak ada penularan COVID-19 .

"Sulawesi Selatan itu yang tidak ada satupun yang terkontaminasi positif itu Toraja Utara," katanya.

Sementara untuk kabupaten kota yang memiliki PDP, ODP, OTG maupun positif dipusatkan penanganannya di Kota Makassar.

"Memang beberapa kabupaten kita sinergi, program yang kita kemas dalam Wisata COVID-19. Semuanya yang ada di kabupaten itu dibawa ke Makassar, di isolasi di Makassar," jelasnya.

Sementara yang dianggapnya masih zona merah adalah Makassar. "Karena memang kemarin ini ada pelonggaran yang dilakukan Pemkot, padahal kita berharap Makassar ini adalah episentrum penularan utama, maka kita ingin Makassar lebih ketat lagi," pungkasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)