Peringatan Dini BMKG, Sulsel Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 20 Januari

Senin, 17 Januari 2022 - 16:25 WIB
loading...
Peringatan Dini BMKG, Sulsel Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 20 Januari
Cuaca buruk akan terjadi di sejumlah wilayah di Sulsel selama tiga hari ke depan. Foto: Sindonews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini. Sulawesi Selatan (Sulsel) akan dilanda cuaca ektrem selama tiga hari, mulai 18-20 Januari 2022.

“Monitoring perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan,” ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha, saat dikonfirmasi SINDO, Senin (17/1/2022).



Yudha menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau adanya pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Sulawesi Selatan. Sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan pada 18-20 Januari 2022.

“Selain itu hasil analisis perkembangan musim hujan hingga Dasarian I Januari 2022 menunjukkan bahwa 75,0 % zona musim di Sulawesi Selatan sudah memasuki musim hujan,” paparnya.

Cuaca ektrem ini akan melanda sejumlah daerah dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Berpotensi terjadi di Parepare, Soppeng, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, serta Kepulauan Selayar.

“Kemudian hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Luwu Utara, Sidenreng Rappang, Pinrang, Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng,” sambungnya.

Dengan kondisi ini, potensi angin kencang juga akan terjadi di pesisir barat, selatan, dan timur Sulawesi Selatan. Gelombang tinggi di perairan Sulawesi Selatan juga akan naik dengan ketinggian gelombang 1,25 sampai 2,5 meter.

“Ini akan berpotensi terjadi bencana alam. Misalnya di perkotaan terjadi banjir, di daerah lain tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang,” sebutnya.

“Juga akan berdampak pada keterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran, dan meluapnya area tambak budidaya. Masyarakat diharapkan selalu memerhatikan informasi dari BMKG,” imbuh Yudha.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)