Sulsel Alami Inflasi 0,57 Persen, Kelompok Makanan Tertinggi

Kamis, 03 Februari 2022 - 08:24 WIB
loading...
Sulsel Alami Inflasi 0,57 Persen, Kelompok Makanan Tertinggi
Naiknya harga minyak goreng jadi salah satu pemicu terjadinya inflasi di Sulsel pada bulan Januari 2022. Foto/Dok
A A A
MAKASSAR - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi sebesar 0,57 persen pada bulan Januari 2022. Dari 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), tercatat seluruh kota mengalami inflasi.

Diketahui, kota IHK di Sulsel, yaitu Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Parepare sebesar 1,18 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,36 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS ) Sulsel, Suntono menjelaskan, terdapat sejumlah kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga sehingga memicu terjadinya inflasi di Sulsel.



Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu makanan, minuman dan tembakau yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi, yaitu 1,0 persen, lalu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen.

Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84 persen, disusul kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,13 persen.

Kelompok olahraga, dan budaya juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,07 persen, lalu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,22 persen.

"Gabungan 5 kota IHK di Sulsel pada Januari 2022 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran," jelas Suntono, Rabu (2/2/2022).

Lanjut dia, adapaun sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2022, diantaranya kontrak rumah, mobil, rokok kretek filter, telur ayam ras, upah asisten rumah tangga, minyak goreng, rokok putih, rokok kretek, udang basah, dan beras.



Menurut Suntono, terdapat pula sejumlah kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, diantaranya kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen, kelompok transportasi sebesar 0,01 persen, dan kelompok informasi komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen, serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti tarif angkutan udara, cabai rawit, tomat, cabai merah, kangkung, biaya administrasi transfer uang, tarif angkutan antarkota, jeruk nipis/limau, ikan katamba, ikan bandeng/ikan bolu," pungkas Suntono.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)