Maluku Tenggara Promosikan Potensi Pariwisata & Perikanan di Baileo Exhibition

Sabtu, 05 Februari 2022 - 17:31 WIB
loading...
Maluku Tenggara Promosikan Potensi Pariwisata & Perikanan di Baileo Exhibition
Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun saat meninjau sejumlah stan yang memamerkan potensi daerahnya pada ajang Maluku Baileo Exhibition di Kota Makassar, Sabtu (4/2/2022). Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara mempromosikan potensi daerah, khususnya di sektor pariwisata dan perikanan pada ajang Maluku Baileo Exhibition di salah satu pusat perbelanjaan Kota Makassar, Provinsi Sulsel pada Jumat-Minggu (4-6/2/2022). Tidak ketinggalan, juga dipamerkan ragam produk UMKM khas, semisal kuliner Enbal.

Bupati Maluku Tenggara
, M Thaher Hanubun, mmengungkap ajang Maluku Baileo Exhibition merupakan momentum tepat dalam mempromosikan berbagai sektor unggulan daerahnya. Mulai dari sektor perikanan dan budidaya rumput laut hingga sektor pariwisata . Tidak ketinggalan, produk UMKM seperti kuliner Enbal yang amat diminati.

Baca Juga: Dekranasda Maluku Tenggara Dorong Kuliner Enbal Go Internasional

"Dengan berbagai potensi unggulan itu, kita berupaya menarik investor untuk mengembangkannya. Di sektor pariwisata , ada banyak destinasi wisata potensial dan kita ada event Festival Meti Kei. Lalu, di sektor perikanan dan budidaya rumput laut, Maluku Tenggara diterapkan sebagai seaweed estate," ungkap dia, Sabtu (5/2/2022).

Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara , Nurjanah Yunus, menambahkan potensi sektor pariwisata daerahnya sangat menjanjikan. Maluku Tenggara diklaimnya memiliki destinasi wisata yang sangat lengkap. Terbagi atas empat yakni wisata alam bahari, wisata kuliner, wisata religi dan wisata budaya.

Khusus wisata alam bahari, ia menjabarkan ada begitu banyak destinasi wisata yang sangat menarik. Maluku Tenggara disebutnya memiliki pantai pasir putih terhalus di dunia, lalu ada danau di pinggir laut, laguna hingga wisata underwater. Ditambah lagi, kini ada Festival Meti Kei setiap Oktober, yang kini masuk kalendar pariwisata nasional.

Nurjanah menjelaskan pandemi Covid-19 cukup berdampak pada sektor pariwisata di daerahnya. Sebelum pandemi, tepatnya pada 2019, okupansi hotel atau tempat penginapan di wilayahnya mencapai 80-90% dan itu diisi oleh wisatawan mancanegara. Sejak pandemi, tingkat kunjungan wisatawan menurun tapi kini perlahan mulai bangkit.

"Kini, kita punya Festival Meti Kei yang masuk kalendar pariwisata nasional. Semoga geliat pariwisata kita ke depan bisa lebih baik," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Maluku Tenggara Nico Ubro, menyampaikan sektor perikanan dan budidaya rumput laut sangat potensial dan bisa menjadi penopang ekonomi daerah. Terlebih, wilayah Maluku Tenggara mayoritas adalah perairan alias laut, sehingga sektor perikanan dan pariwisata bahari menjadi andalan.

Baca Juga: Partai Perindo Beri Penghargaan Bupati Maluku Tenggara sebagai Bapak Toleransi

Selain terus menyokong perikanan tangkap, ia bilang saat ini pihaknya fokus mendorong upaya merealisasikan seaweed estate alias program kampung budidaya rumput laut terintegrasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program budidaya rumput laut dari hulu sampai hilir tersebut ditargetkan mulai berjalan tahun ini.

" Maluku Tenggara ditetapkan sebagai seaweed estate dan ini akan membantu ekonomi daerah. Tahun ini sudah masuk progres penyiapan lahan dan SDM," ujarnya.

Potensi sektor perikanan Maluku Tenggara memang sangat besar. Untuk perikanan tangkap mencapai 4 juta ton, sedangkan untuk rumput laut berkisar 28 ribu ton. Bila didukung investor, produksi saat ini dipercaya akan meningkat lebih tinggi lagi.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)