Sensasi Hidup di Kota 'Tanpa' Matahari, Hanya Muncul 65 Hari Kemudian

Sabtu, 13 Juni 2020 - 03:09 WIB
loading...
Sensasi Hidup di Kota Tanpa Matahari, Hanya Muncul 65 Hari Kemudian
Di wilayah ini, matahari hanya muncul pada tanggal 23 Januari dan terbenam kembali pada tanggal 18 November, sehingga selama 67 hari kota ini menjadi sangat gelap gulita. Foto : Istimewa
A A A
MAKASSAR - Apa jadinya jika suatu kota jarang terkena matahari? tentu bakal gelap dan hanya mengandalkan penerangan dari lampu. Lalu bagaimana kehidupan manusianya, sanggupkah bertahan di bumi?

Jawabannya, sanggup! sebab itu terjadi di salah satu kota di wilayah Alaska, Amerika Serikat. Di wilayah ini, matahari hanya muncul pada tanggal 23 Januari dan terbenam kembali pada tanggal 18 November, sehingga selama 65 hari kota ini menjadi sangat gelap gulita.

Baca : Dikira Pagar Kayu Tua, Ternyata Tengkorak Gajah Purba Berusia 15.000 Tahun

Dilansir dari Okzone, jika berada di kota tersebut, kamu akan merasakan sensasi kehidupan yang sangat berbeda, layaknya sedang berada di luar bumi. Penduduk Utqiagvik, Alaska yang sebelumnya dikenal Barrow, merasakan fenomena yang disebut dengan malam kutub.

Selama 65 hari kedepan para penduduk akan merasakan kegelapan seperti malam yang terus menerus. Diperkirakan pada penduduk setempat harus menunggu hingg 23 Januari sekira pukul 1:04 siang (AKST) untuk merasakan siang hari.

Sebagaimana diberitakan The Weather Channel, populasi masyarakat Barrow berjumlah sekira 4.400. Fenomen malam kutub memang terjadi pada beberapa wilayah di bagian Alaska seperti, Kanada, Greenland, Finlandia, Rusia dan Swedia.

Menurut Time and Date. Karena Utqiagvik terletak paling utara Amerika Serikat dan berada di sebelah utara Lingkar Arktik, tidak mengherankan matahari akan lenyap untuk periode yang singkat selama musim dingin. Pada saat ini, Matahari tidak pernah naik di atas cakrawala.

“Semakin jauh Anda melakukan perjalanan ke kutub utara, semakin lama hari di musim panas dan semakin pendek mereka di musim dingin, " tulis State of Alaska dalam situs webnya, melansir dari Foxnews.

Namun tak perlu khawatir, fenomena ini adalah sebuah siklus alam yang tidak bisa ditentang. Kota kecil ini akan melihat fanda-tanda cahaya memuncak ketika matahari berada enam derajat di bawah cakrawala. Matahari ini akan berlangsung sekira enam jam, tetapi waktu itu juga bisa berkurang menjadi tiga jam.

Selain itu suhu juga bisa turun sekira -10 derajat celcius selama periode waktu ini. Orang Alaska biasa telah terbiasa oleh perubahan suhu ekstrim tersebut. Sebagian besar orang di daerah tersebut justru telah merayakan awal malam kutub pada minggu lalu.

Baca Juga : Menyibak Keajaiban Allah SWT Bekerja, dalam Surah Al Kahfi (Bagian Ketiga)

“Kami belum melihat matahari dalam 4 hari, dan hari berawan lainnya membuat kami tidak melambaikan tangan, tetapi foto-foto salju yang menyenangkan ini membuktikan bahwa roh itu masih bersama kami! "Tulis salah satu penduduk bernama Kristen Alburg di akun sosial media.

Bagaimana guys? Tertarik untuk merasakan malam panjang selama 65 hari. Meskipun wilayah tersebut mengalami kegelapan yang lumayan panjang, namun aktivitas kota tetap berjalan secara normal. Bahkam penerbangan pun berjalan sesuai sistemnya.
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)