Anggota DPR RI Salurkan Bantuan 2.000 Alat Rapid Test di Barru

Selasa, 16 Juni 2020 - 20:45 WIB
loading...
Anggota DPR RI Salurkan Bantuan 2.000 Alat Rapid Test di Barru
Anggota DPR RI, Hasna Syam saat berada di posko COVID-19 Barru dalam rangka penyerahan bantuan alat rapid test. Foto: SINDOnews/Muhammad Subhan
A A A
BARRU - Anggota DPR RI , Hasnah Syam MARS menyalurkan bantuan 2.000 alat rapid test ke Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Barru, Selasa (16/6/2020). Sehari sebelumnya ia juga menyerahkan 1.000 alat rapid test ke Rumah Sakit Pendidikan Unhas.

Saat menyerahkan alat rapid test di posko dan media center tim gugus, ia diterima Sekretaris Daerah Barru, Abustan dan Juru Bicara Khusus COVID-19, Amis Rifai. Mereka didampingi Kepala BPKAD Barru Abubakar, dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Yossi Febrisiah.

“Saya berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Kita patut bersyukur, karena alhamdulillah banyak yang bisa kami lakukan (di DPR) untuk membantu selama pandemi COVID-19 ,” kata Hasnah Syam yang juga merupakan istri Bupati Barru, Suardi Saleh.



Ia menambahkan, khusus alat rapid test yang disalurkan, jumlahnya 5.000. Selain didistribusikan untuk Barru, juga disumbangkan 1.000 alat rapid test di RS Unhas. Begitupun ke Pesantren DDI Mangkoso, ke kurir langit, maupun ke Pesantren DDI Takkalasi.

"Alat rapid test memang agak susah didapatkan. Apalagi harganya rata-rata Rp450 ribu per layanan,” tambah Hasnah Syam yang juga menyalurkan langsung ke DDI Mangkoso.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Barru, Abustan, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disalurkan Hasnah Syam selama ini ke Barru. Termasuk 2000 alat rapid test.



"Kami atas nama Pemerintah Daerah Barru, khususnya Tim Gugus Tugas COVID-19 menyampaikan terima kasih atas perhatian Bu Dokter. Bukan hanya hari ini saja. Namun sejak awal telah banyak mendatangkan bantuan dari berbagai pihak sampai yang terakhir ini berupa alat rapid test,” paparnya.

Bantuan tersebut diakuinya juga meringankan beban Pemkab Barru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk rapid test. Mengingat selama ini, kadang RSUD kesulitan melakukan pengadaan, karena terkait dengan regulasi.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)