Angka Kemiskinan Jeneponto Tinggi, Pemprov Dorong Optimalisasi Produk Garam Lokal

Senin, 04 April 2022 - 15:42 WIB
loading...
Angka Kemiskinan Jeneponto Tinggi, Pemprov Dorong Optimalisasi Produk Garam Lokal
Petani garam di Kabupaten Jeneponto, beberapa waktu lalu. Optimalisasi produk garam lokal didorong dalam upaya menekan angka kemiskinan. Foto: SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
JENEPONTO - Kabupaten Jeneponto merupakan daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan. Kemudian disusul Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Luwu Utara, Luwu, dan Enrekang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono, menyebutkan angka kemiskinan di Kabupaten Jeneponto tercatat sebesar 14,28 persen pada periode 2021.



"Kalau diurut menurut kabupaten/kota di Sulsel, yang tertinggi di Jeneponto 14,28 persen sedangkan yang terendah di Kota Makassar 4,42 persen," ucap dia.

Kendati demikian, secara umum, kata dia, persentase penduduk miskin Sulsel mengalami penurunan. Pada September 2021, persentase penduduk miskin Sulsel tercatat sebanyak 8,53 persen.

Angka ini menurun 0,25 persen poin jika dibandingkan pada Maret 2021 yang sebesar 8,78 persen dan menurun 0,46 persen poin dibanding September 2020 yang sebesar 8,99 persen.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman memberi atensi kepada Pemerintah Kabupaten Jeneponto agar menaruh perhatian lebih terhadap angka kemiskinan di wilayah tersebut.

Dia berharap, Pemkab setempat mampu menggenjot sektor pertanian dan perikanan untuk menekan angka kemiskinan di sana. Salah satunya yakni optimalisasi pada produk garam lokal, dengan menghadirkan industri yang lebih modern.

Namun sebelum itu, kata dia, perlu dilakukan uji publik dengan melibatkan akademisi, hingga petani itu sendiri.

"Jadi ini harus ada konsultasi publik dengan melibatkan para orang yang sudah eksis di sana. Jadi saat membuat desain, selain masukan dari akademisi, ada masukan juga dari orang lapangannya," katanya.



Dirinya menginginkan, bantuan yang nantinya diberikan bisa dimanfaatkan penggunaannya secara maksimal untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Saya harap Jeneponto bisa seperti itu. Saya tidak mau membangun sesuatu yang fiktif, yang hanya memperlihatkan kemewahan tapi tidak bisa dipakai," tukasnya.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2042 seconds (0.1#10.140)