Terlibat Tawuran, Pemuda dengan Mata Busur dan Ketapel Diamankan Polres Gowa

GOWA - Perang kelompok atau tawuran antar pemuda semakin meresahkan masyarakat Kabupaten Gowa pada bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah hingga saat ini.

Menanggapi hal tersebut, pihak Kepolisian Resor (Polres) Gowa akan terus melakukan penindakan tegas bagi para pelaku yang mengganggu Kamtibmas di wilayah Kabupaten Gowa khususnya di wilayah hukum Polres Gowa .

Plt Kasi Humas Polres Gowa, AKP Hasan Fadhlyh mengungkapkan bahwa salah seorang pemuda yang terlibat perang kelompok di sekitar Kantor Camat Somba Opu, Kabupaten Gowa, beberapa hari yang lalu, telah diamankan di Mako Polres Gowa.



"Iya benar, seorang pemuda yang ikut perang kelompok beberapa hari yang lalu telah kita amankan bersama barang buktinya berupa anak panah atau mata busur beserta ketapel," ungkap AKP Hasan Fadhlyh saat dikonfirmasi, Rabu (4/5/2022).

AKP Hasan Fadhlyh menjelaskan bahwa terkait diamankannya pemuda tersebut akibat meresahkan warga yang hendak melaksanakan salat Idul Fitri, Senin (2/5/2022) lalu. Warga yang resah karena perang kelompok itu melaporkan kejadian ke Polres Gowa .

"Adanya perang kelompok antar pemuda di wilayah Kecamatan Somba Opu, kemudian personel Polres Gowa turun langsung membubarkan dan mengamankan seorang pemuda tersebut," jelasnya.

Selain itu, Plt Kasi Humas Polres Gowa menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gowa agar tidak terprovokasi terkait adanya aksi perang kelompok antar pemuda tersebut dan dirinya mengajak untuk menjaga Kabupaten Gowa lebih aman, nyaman dan kondusif serta menghindari provokasi di media sosial.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gowa agar tidak mudah terprovokasi terkait aksi tawuran atau perang kelompok tersebut, serahkan kepada kami untuk terus menindak tegas para pelaku perusuh dan pengganggu Kamtibmas di wilayah hukum Polres Gowa serta hindari berita hoaks di media sosial," tegasnya.

Dia melanjutkan, maraknya kejadian tawuran dan perang kelompok yang dipicu oleh anak remaja dan notabenanya kebanyakan anak di bawah umur, tidak terlepas juga peran orang tua untuk dapat mengawasi anak-anaknya yang sering pulang malam.