Pakai Baju Adat, Kakanwil Kemenkumham Sulsel Pimpin Upacara Hardiknas 2022

Jum'at, 13 Mei 2022 - 18:57 WIB
loading...
Pakai Baju Adat, Kakanwil Kemenkumham Sulsel Pimpin Upacara Hardiknas 2022
Kakanwil Kemenkumham Sulsel, Liberti Sitinjak, bertindak sebagai Inspektur Upacara Hardiknas 2022. Foto/Dok Kemenkumham Sulsel
A A A
MAKASSAR - Kanwil Kemenkumham Sulsel menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) tahun 2022 di Halaman Kanwil, Jumat (13/5/2022).

Kakanwil Kemenkumham Sulsel , Liberti Sitinjak, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Ia tampak mengenakan pakaian adat Bugis Makassar. Adapun Hardiknas kali ini mengangkat tema 'Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar'.



Kakanwil Liberti dalam amanantnya membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim.

Ia menyampaikan selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.

Ia pun bersyukur lantaran tidak sebatas mampu melewati, tetapi tetap berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

“Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia,” ungkap Kakanwil saat membacakan sambutan Mendikbudristek.

Kurikulum Merdeka merupakan upaya untuk membantu guru dan murid di masa pandemi untuk membantu proses belajar dan mengajar.

“Kini kurikulum merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan Pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan," ujar dia.

Dengan adanya Merdeka Belajar, anak-anak disebutnya tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang digunakan tidak bertujuan untuk 'menghukum' guru atau murid. Semuanya digunakan sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2724 seconds (0.1#10.140)