Tragisnya Nasib Ratu Muda Ini, Tewas Karena Pelayan Takut Menyentuhnya
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Ada banyak sekali dampak buruk dari penerapan sistem kasta dalam tatanan sosial masyarakat. Selain membeda-bedakan manusia berdasarkan golongan, yang tentu saja secara psikologis berefek negatif, faktanya, sistem kasta ini juga bahkan membuat seorang Ratu Thailand harus kehilangan nyawanya.
Ratu ini membuat aturan agar tak disentuh oleh kasta lain selain keluarga kerajaan, yang berakibat fatal untuk dirinya sendiri. Baca :Sensasi Hidup di Kota 'Tanpa' Matahari, Hanya Muncul 65 Hari Kemudian
Kejadian ini terjadi ada tahun 1880, seorang Ratu Thailand bernama Sunandha Kumariratana yang berusia 19 tahun dalam perjalanan menuju lokasi peristirahatan kerajaan di luar Bangkok. Sunandha ditemani oleh Putri Karnabhorn Berjratana yang saat itu belum berusia 2 tahun serta sejumlah pengawal serta pelayan kerajaan.
Untuk mencapai istana musim panas tersebut, harus menyeberangi Sungai Chao Phraya yang terkenal paling besar di Negeri Gajah Putih tersebut. Ratu Sunandha dan putri dikawal oleh perahu terpisah dan ditarik perahu lebih besar untuk membawa mereka ke dalam sungai.
Namun karena kuatnya arus sungai, kapal lekarajaan terbalik dan kedua keturunan raja tersebut jatuh ke air. Semestinya semua orang mengikuti perintah pengawal utama untuk membantu para bangsawan yang tenggelam, sayangnya perintah tersebut diabaikan. Baca Juga : Dikira Pagar Kayu Tua, Ternyata Tengkorak Gajah Purba Berusia 15.000 Tahun
Ketiga nyawa hilang ditelan sungai, sementara para pelayan dan pengawal hanya berdiri menonton saat para bangsawan tenggelam. Mereka bukan tidak ingin menolong, namun lantaran amat mematuhi hukum Siam tua yang kaku yang melarang kasta pelayan dan pengawal menyentuh keluarga kerajaan. Seperti senjata makan tua yah,,
Ratu ini membuat aturan agar tak disentuh oleh kasta lain selain keluarga kerajaan, yang berakibat fatal untuk dirinya sendiri. Baca :Sensasi Hidup di Kota 'Tanpa' Matahari, Hanya Muncul 65 Hari Kemudian
Kejadian ini terjadi ada tahun 1880, seorang Ratu Thailand bernama Sunandha Kumariratana yang berusia 19 tahun dalam perjalanan menuju lokasi peristirahatan kerajaan di luar Bangkok. Sunandha ditemani oleh Putri Karnabhorn Berjratana yang saat itu belum berusia 2 tahun serta sejumlah pengawal serta pelayan kerajaan.
Untuk mencapai istana musim panas tersebut, harus menyeberangi Sungai Chao Phraya yang terkenal paling besar di Negeri Gajah Putih tersebut. Ratu Sunandha dan putri dikawal oleh perahu terpisah dan ditarik perahu lebih besar untuk membawa mereka ke dalam sungai.
Namun karena kuatnya arus sungai, kapal lekarajaan terbalik dan kedua keturunan raja tersebut jatuh ke air. Semestinya semua orang mengikuti perintah pengawal utama untuk membantu para bangsawan yang tenggelam, sayangnya perintah tersebut diabaikan. Baca Juga : Dikira Pagar Kayu Tua, Ternyata Tengkorak Gajah Purba Berusia 15.000 Tahun
Ketiga nyawa hilang ditelan sungai, sementara para pelayan dan pengawal hanya berdiri menonton saat para bangsawan tenggelam. Mereka bukan tidak ingin menolong, namun lantaran amat mematuhi hukum Siam tua yang kaku yang melarang kasta pelayan dan pengawal menyentuh keluarga kerajaan. Seperti senjata makan tua yah,,
(sri)