Laskar Rempah Kemendikbud Jejaki Kebudayaan Sulsel

Senin, 06 Juni 2022 - 08:09 WIB
loading...
Laskar Rempah Kemendikbud Jejaki Kebudayaan Sulsel
Laskar Rempah yang merupakan rombongan program Muhibah Budaya Jalur Rempah menjejakkan kaki di Sulsel, Sabtu (4/6/2022). Foto/Istimewa
A A A
MAKASSAR - Laskar Rempah yang merupakan rombongan program Muhibah Budaya Jalur Rempah menjejakkan kaki di Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (4/6/2022). Mereka tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar setelah berlayar dari Surabaya, pada 1 Juni 2022 lalu menggunakan KRI Dewaruci.

Saat tiba, rombongan disambut dengan pertunjukan seni Angngaru dan tarian Ganrang Bulo, ritual khas Makassar yang digunakan untuk upacara penyambutan dan penghormatan kepada tamu. Tarian ini menjadi representasi masyarakat Makassar yang egaliter dan terbuka terhadap budaya baru.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan budaya untuk napak tilas jejak perdagangan rempah masa lampau yang terjadi di Makassar. Para peserta mengunjungi sejumlah situs warisan budaya, di antaranya Museum Karaeng Pattingalloang, Museum Balla Lompoa, Makam Sultan Hasanuddin, Kompleks Makam Raja-Raja Tallo, Kelenteng Thian Ho Kong, Museum Kota Makassar, dan Museum La Galigo.



Perwakilan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) yang juga penanggung jawab Laskar Rempah, Restu Gunawan menuturkan program ini melibatkan puluhan peserta dari perwakilan 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Para peserta yang didominasi kaum muda itu diberi asupan informasi terkait sejarah dan kebudayaan yang ada di Sulsel. Bukan hanya tentang rempah-rempah, namun juga jalur perdagangan Nusantara.

"Kunjungan kali ini untuk memahami tentang sejarah yang ada di Sulawesi Selatan agar peserta yang mendapat asupan macam-macam tentang aspek kebudayaan yang berkaitan dengan rempah dan jalur perdagangan," ucap Restu.

Di samping itu, para peserta juga menapak tilas kebesaran sosok Karaeng Pattingalloang. Cendekiawan Kerajaan Gowa-Tallo kelahiran abad 16, yang pada masanya memiliki pengetahuan luas terkait dunia global. Ia juga dijuluki sebagai Bapak Makassar.

Pertautan antara Pattingalloang dengan pedagang yang datang dari berbagai bangsa dalam menyemarakkan Jalur Rempah ditunjang oleh kemampuannya berkomunikasi. Ia menggunakan bahasa asing dengan sangat fasih.

Dengan kemampuannya itu, ia menjadi juru bicara yang piawai dan ahli berdiplomasi. Makassar sempat menjadi kota termasyhur di dunia berkat peran dan fungsi Karaeng Pattingalloang. Hal ini membuat iri Belanda yang tidak menghendaki kehadiran pedagang bertransaksi bebas di Makassar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)