Kemendikbudristek Usul Jalur Rempah Jadi Warisan Budaya Dunia

Senin, 06 Juni 2022 - 23:23 WIB
loading...
Kemendikbudristek Usul Jalur Rempah Jadi Warisan Budaya Dunia
Kemendikbudristek tengah mengupayakan pengusulan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO. Foto/SINDOnews/Syamsi Nur Fadhila
A A A
MAKASSAR - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah mengupayakan pengusulan Jalur Rempa h sebagai warisan budaya dunia tak benda ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.

Pengusulan ini sudah dilakukan sejak 2017 dan didasari oleh pemahaman bahwa Jalur Rempah adalah jalur pertukaran antarbudaya dan pertukaran pengetahuan.



Hal itu diungkapkan oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi, dalam pelepasan KRI Dewaruci yang ditumpangi oleh rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah di Pelabuhan Hatta, Senin (6/6/2022).

Muhibah Budaya Jalur Rempah sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Pemerintah Daerah, serta berbagai komunitas budaya.

Kegiatan ini menyusuri enam titik Jalur Rempah , yakni Surabaya, Makassar, Bau-bau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, dan Kupang.

Hal ini merupakan salah satu upaya diplomasi budaya yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta upaya untuk melibatkan generasi muda untuk mengenal narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia sendiri.

"Oleh karena itu, melalui program ini kami harapkan dukungan dari provinsi dan kabupaten kota, sebab Kemendikbud akan mengusulkan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke UNESCO ," ungkap Sjamsul.

Dengan fokus warisan budaya tak benda, lanjut dia, program Jalur Rempah bergerak lebih terarah untuk merevitalisasi Jalur Rempah. Dengan cara ini, diharapkan spirit Jalur Rempah menjadi nilai dan gaya hidup masyarakat, mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi, sastra, seni dan lainnya.

Termasuk dalam pemberdayaan komunitas rempah, pengembangan eduwisata Jalur Rempah, hingga pertunjukan seni, pengetahuan, dan teknologi, tradisional pengobatan, workshop dan lain sebagainya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1973 seconds (0.1#10.140)