Donasi Hewan Kurban ke ACT Sulsel Anjlok Gegara Isu Penggelapan Dana Umat

Selasa, 05 Juli 2022 - 21:29 WIB
loading...
Donasi Hewan Kurban ke ACT Sulsel Anjlok Gegara Isu Penggelapan Dana Umat
Isu penggelapan dana umat, termasuk tingginya gaji petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT) berdampak pada anjloknya donasi hewan kurban di lembaga filantropi tersebut. Foto/Dok SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Isu penggelapan dana umat, termasuk tingginya gaji petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT) berdampak pada anjloknya donasi hewan kurban di lembaga filantropi tersebut. Seperti untuk ACT Cabang Sulsel, dimana jumlah sumbangan hewan kurban dari donatur mengalami penurunan.

Kepala Cabang ACT Sulsel, Maskur Muhammad, menjelaskan sumbangan hewan kurban dari para donatur kini mengalami penurunan sekitar 30 persen, padahal sudah menjelang Hari Raya Idul Adha. Hal itu tidak ditampiknya gegara adanya pemberitaan isu penggelapan dana umat yang dilakukan ACT.



"Kalau di Makassar setelah pemberitaan itu cukup berpengaruh, (donatur hewan kurban) berkurang sekitar 30 hingga 40 persen. Saat ini, hanya baru 45 ekor kambing kurban. Kalau tahun lalu itu mencapai 78 ekor kambing yang diberikan dari donatur untuk dikorbankan melalui ACT ," kata Maskur di kantor ACT Sulsel, Selasa (5/7/2022).

Ia juga bilang, hingga saat ini, orang yang ingin berdonasi di ACT Sulsel masih tetap ada. Namun, jumlah donatur tidak akan sama seperti hari-hari sebelum isu pemotongan dana donasi merebak di masyarakat.

"Orang yang berdonasi tetap ada, tapi tidak akan sama dengan beberapa hari kemarin. Jadi kemungkinan besar ini akan terus berkelanjutan tapi tidak kita tahu sampai kapan. Kita juga tetap mengikuti perkembangan dari pusat sehingga mudah-mudahan bisa cepat terselesaikan," jelasnya.

Meski demikian, Maskur tetap optimis para donatur yang berada di Sulsel, terkhusus di Makassar akan tetap memberikan donasinya untuk disalurkan melalui ACT Sulsel.

"Memang berpengaruh, tapi kita tetap mengupayakan yang terbaik meneruskan amanah ummat pastinya dan kita tidak akan henti-hentinya mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan," ungkapnya.

Sebelumnya, tanda pagar (tagar) #AksiCepatTilep hingga #JanganPercayaACT, hingga tagline 'Kantong Bocor Dana Umat' tersebar dan viral di media sosial. Hal tersebut membahas soal isu gaji petinggi ACT yang mencapai puluhan hingga ratusan juta Rupiah. Selain itu, dalam laporan itu disebutkan bahwa petinggi ACT menerima sejumlah fasilitas mewah dan memotong uang donasi.

Dalam klarifikasinya, Presiden ACT Ibnu Khajar menyampaikan permohonan maaf terkait dugaan penyelewengan dana donasi yang ramai di media sosial tersebut.



Ibnu mengatakan saat ini kondisi keuangan ACT dalam kondisi baik. Hal demikian sekaligus membantah pemberitaan yang menyatakan bahwa keuangan ACT bermasalah akibat dugaan penyelewengan tersebut.

Ibnu lalu menyebut laporan keuangan ACT sudah berkali-kali mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit. "Kami mewakili ACT meminta maaf sebesar-besarnya," kata Ibnu dalam konferensi pers.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1010 seconds (0.1#10.140)