Kabupaten Bulukumba Jadi Daerah Terbaik Kedua Pengelolaan Dana Desa

Rabu, 06 Juli 2022 - 16:44 WIB
loading...
Kabupaten Bulukumba Jadi Daerah Terbaik Kedua Pengelolaan Dana Desa
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf (dua dari kiri) menerima penghargaan dari Menteri Keuangan, Selasa (5/7/2022). Foto: Istimewa
A A A
BULUKUMBA - Bulukumba menjadi daerah terbaik kedua kategori kabupaten lebih dari 100 desa di Sulsel dalam tata kelola dana desa 2021. Atas pencapaian itu, Kabupaten Bulukumba diganjar penghargaan oleh Kementerian Keuangan .

Penghargaan diserahkan Kepala KPPN Bantaeng, Muhammad Fajar Adha kepada Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, Selasa (5/7/2022). Bupati didampingi Wakilnya, Andi Edy Manaf, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Akhmad Januaris dan Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Andi Irma Darmayanti.

Baca Juga: dana desa
Ia menjelaskan, penghargaan diberikan karena syarat-syaratnya terpenuhi. Salah satu penyebabnya, karena koordinasi yang cepat antara DPMD, BPKPD maupun Kepala Desa.

"Kalau terbaik pertama adalah Bone. Memang desanya hampir 300-an," urainya.

Selain itu, Fajar Adha mengemukakan, APBN yang disalurkan melalui KPPN Bantaeng yang ada di wilayah Kabupaten Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto untuk tahun anggaran 2022 sebesar Rp642.053.604.000,-.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya ada penambahan senilai Rp63,43 miliar," ujarnya.

Ia menambahkan, pagu APBN yang disalurkan ke Kabupaten Bulukumba untuk transfer ke daerah dan dana desa berjumlah Rp103.308.610.000,00 untuk dana desa Rp139.683.842.000,00 untuk DAK Fisik.

Baca Juga: Kementerian
"Kami setiap saat mendorong teman-teman Kepala Desa untuk percepatan realisasi, baik realisasi program maupun realisasi pencairan keuangannya," kata mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Baca juga:Kehadiran ASN di Apel Rendah, Bupati Bulukumba Ingatkan Soal Kedisiplinan

Januaris menyebut tanpa realisasi program secara fisik, maka pencairan juga akan berdampak lambat. Olehnya itu diperlukan komunikasi yang baik.

"Intinya di komunikasi. Kalau ada yang lambat-lambat lagi, kita dorong lagi, kita hubungi secara persuasif pertanyakan pertanggung jawaban dan pencairannya, supaya teman-teman merasa dihargai," terangnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)