Didakwa Teroris, Iran Perintahkan Tahan Presiden Amerika, Donald Trump

Selasa, 30 Juni 2020 - 09:18 WIB
loading...
Didakwa Teroris, Iran Perintahkan Tahan Presiden Amerika, Donald Trump
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersama 35 orang lainnya didakwa melakukan pembunuhan dan aksi teroris oleh pengadilan Iran. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
TEHERAN - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersama 35 orang lainnya didakwa melakukan pembunuhan dan aksi teroris oleh pengadilan Iran. Surat perintah penahanan Trump pun telah dikeluarkan.

Atas perintah penahanan ini, Iran juga meminta bantuan Interpol. Sebagaimana diumumkan Jaksa Teheran Ali Alqasimehr seperti dilansir kantor berita Fars. “Surat perintah penahanan itu dikeluarkan dengan dakwaan pembunuhan dan aksi teroris,” papar Alqasimehr.

Menurut Alqasimehr, Iran telah meminta Interpol mengeluarkan “peringatan merah” untuk menahan Trump dan individu lain yang dituduh Iran terlibat dalam pembunuhan Soleimani.

Alqasimehr menyatakan kelompok itu termasuk para pejabat militer dan sipil AS lainnya. Namun dia tak memberikan rincian siapa saja mereka. Baca : Foto Satelit : Yang Meledak di Iran Diyakini Tempat Produksi Rudal

Utusan AS untuk Iran Brian Hook menyatakan surat perintah penahanan itu adalah propaganda. “Penilaian kami adalah Interpol tidak intervensi dan mengeluarkan peringatan merah terkait masalah politik,” kata dia.

“Ini bersifat politik. Ini tak terkait dengan keamanan nasional, perdamaian internasional atau mempromosikan stabilitas. Ini propaganda yang tak seorang pun menganggapnya serius,” ujar dia.

Interpol menyatakan bahwa konstitusinya melarang lembaga itu terlibat intervensi atau aktivitas politik, militer, agama atau rasial. “Meski demikian, jika atau saat ada permintaan semacam itu dikirim ke Sekretariat Jenderal, Interpol tak akan mempertimbangkan permintaan semacam itu,” papar pernyataan Interpol. Baca Juga : Militer Saudi Usir Kapal Perang Iran dengan Tembakan Peringatan

Alqasimehr menyatakan Iran akan terus mendorong masalah itu setelah Trump melepas jabatannya. Pembunuhan Soleimani membuat AS dan Iran di tepi konflik bersenjata setelah Iran membalas dengan menembakkan rudal dengan target AS di Irak, beberapa hari kemudian.
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)