Layanan Persalinan di Puskesmas Turikale Ditutup Sementara

Selasa, 30 Juni 2020 - 16:14 WIB
loading...
Layanan Persalinan di Puskesmas Turikale Ditutup Sementara
Layanan persalinan Puskesmas Turikale ditutup sementara karena ada dua bidan yang reaktif COVID-19. Foto/SINDOnews/Najmij Limonu
A A A
MAROS - Pelayanan persalinan di Puskesmas Turikale, Kabupaten Maros, sudah empat hari ditutup. Penutupan ini dilakukan sementara setelah dua orang bidan , termasuk kepala ruangan dinyatakan reaktif COVID-19 usai melakukan rapid test. Selain ada yang reaktif, tujuh petugas lainnya juga sedang sakit.

"Kita sementara sterilkan, kita kan tidak mau terjadi apa-apa. Iya totalnya ada sembilan orang yang sementara ini diisolasi mandiri karena ada dua orang yang reaktif dan sisanya itu memang lagi sakit biasa,” kata Jubir Gugus COVID-19 Maros, dr Syarifuddin, Selasa (20/6/2020).

Penutupan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif pencegahan COVID-19 di Puskesmas Turikale. Sementara bagi warga yang ingin melahirkan di wilayah itu, petugas mengalihkan mereka langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangang ataupun ke puskesmas terdekat lainnya.

“Untuk sementara kita alihkan, bisa langsung ke RSUD Salewangang atau ke puskesmas terdekat lainnya. Jelasnya tidak terganggu. Kita kan juga punya bidan kelurahan yang bisa mendampingi warga kalau memang mau bersalin di fasilitas kesehatan lain,” jelas dia.



Meski pelayanan persalinan ditutup sementara, semua pelayanan di puskesmas ini masih tetap berjalan normal, mulai poli umum hingga gigi. Semua bidan kelurahan juga masih bertugas di lapangan untuk melayani warga yang sedang hamil.

"Jadi memang hanya ruang bersalin saja yang kita tutup sementara dan kita sterilkan setiap hari. Ini akan berlangsung sampai tanggal 7 Juli mendatang. Kalau yang lain masih normal dan juga bidan di kelurahan masih tetap bekerja di lapangan,” kata Kepala Puskesmas Turikale, drg Jamilah.

Rencananya, dua orang bidan yang reaktif itu akan dilakukan tes swab untuk memastikan mereka terpapar atau tidak. Jika memang mereka tidak terpapar, maka pelayanan persalinan bisa lebih awal dibuka secara normal.

“Hari ini jadwalnya akan kita swab. Kita berharap tidak ada masalah, kalau memang tidak (positif) kita akan buka pelayanan persalinan lebih awal dari jadwal buka 7 Juli mendatang,” ujarnya.

Sejak pemberlakuan new normal, angka pasien positif di Maros terus bertambah, jumlah mencapai angka 188 orang. Sebanyak 55 orang diantaranya masih dalam perawatan dan 97 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh. Sementara ada enam orang pasien positif meninggal dunia.

(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1228 seconds (0.1#10.140)