Dua Daerah Masih Zona Merah COVID-19, Hanya 1 Daerah Zona Hijau

Kamis, 02 Juli 2020 - 07:00 WIB
loading...
Dua Daerah Masih Zona Merah COVID-19, Hanya 1 Daerah Zona Hijau
Dua wilayah di Sulsel masih berstatus zona merah dengan angka penularan COVID-19 yang masih tinggi. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Dua wilayah di Sulsel masih berstatus zona merah dengan angka penularan COVID-19 yang masih tinggi. Sementara 16 wilayah lainnya berzona orange, 5 wilayah berzona kuning, dan hanya Kota Palopo yang telah masuk ke status zona hijau. Baca : Update COVID-19 di Sulsel: Positif Bertambah 130, Pasien Sembuh Naik 52

Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 Sulsel per tanggal 25 Juni 2020, wilayah yang masuk zona merah atau resiko tinggi, yakni Makassar dan Gowa. Lalu, daerah yang masuk zona orange dengan resiko sedang yakni Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Selayar, Sinjai, Bone, Wajo, Maros, Pangkep, Parepare, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Toraja Utara, Luwu utara dan Luwu Timur.

Sementara zona kuning atau kategori resiko rendah, yakni Jeneponto, Barru, Soppeng, Luwu dan Tana Toraja. "Yang (masuk zona) hijau baru Palopo," ungkap Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin, kepada SINDOnews.

"Kalau kita lihat sekarang untuk Sulsel kan baru satu zona hijau, yaitu Kota Palopo. Jadi harapannya Wajo sampai ke Bantaeng bisa ikuti Palopo untuk masuk zona hijau. Sehingga pelan-pelan kota lain bisa tergeser menjadi hijau semua," tambahnya.

Kata dia, penanganan COVID-19 di Sulsel masih berkutat pada program trisula. Atau yang disebut tiga upaya pengendalian pengendalian COVID-19, yakni massive tracking, intensive testing, dan public health education.

Ridwan mengemukakan, saat ini Sulsel berada pada momen memasuki puncak pandemi COVID-19. Hanya saja, dia belum bisa memastikan kapan kurva ini akan melandai, tergantung dari kerja sama masyarakat untuk patuh pada anjuran pemerintah.

"Pada situasi sekarang ini Sulsel kita berada persis di puncak pandeminya. Puncak pandeminya itu Juni-Juli. Tapi pertanyaannya kapan turun? Turunnya kurva ini sangat ditentukan oleh partisipasi kita untuk disiplin terhadap protokol kesehatan," tegasnya.

Gugus Tugas Covid-19 COVID pun turut mendukung rencana penerapan pembatasan perjalanan orang antar wilayah atau yang disebut sebagai traveling restriction. Ridwan menilai, langkah ini sebagai upaya untuk pengendalian peredaran kasus antar wilayah. Baca Juga : Skenario Pembatasan Wilayah di Tiap Daerah Harus Dilakukan Serentak

"Prinsip dasarnya adalah semakin ketat pembatasan perjalanan seseorang, berarti semakin terkendali misalnya pandemi. Semakin leluasa orang bergerak, berarti pergerakan virusnya semakin tinggi. Persoalan teknis terkait ini nanti akan diterjemahkan pada level kebijakan," ujar Ridwan.

Sementara itu Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah mengakui terjadinya penambahan kasus COVID-19 di beberapa daerah karena penularan dari Kota Makassar. Sebagai wilayah episentrum utama penularan, Makassar menjadi penyumbang terbesar peningkatan angka kasus di Sulsel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0935 seconds (0.1#10.140)