Diguyur Hujan 1 Jam, Puluhan Rumah Warga 2 Desa di Pelaihari Kalsel Terendam Banjir

Jum'at, 09 September 2022 - 12:57 WIB
loading...
Diguyur Hujan 1 Jam, Puluhan Rumah Warga 2 Desa di Pelaihari Kalsel Terendam Banjir
Genangan di Jalan Sri Rezeki Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari yang menjadi langganan genangan air jika hujan turun dengan derasnya dan durasi sekitar 1 jam. Foto SINDOnews
A A A
PELAIHARI - Hujan yang mengguyur Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (8/9) dan Jumat (9/9) membuat permukiman di Desa Panggung dan Desa Ambungan tergenang luapan air sungai yang melintas di kedua desa itu. Ada sekitar 28 rumah yang terdampak dan kejadian ini sudah berlangsung sepuluh tahun lebih.

Akibat banjir tersebut warga kerepotan membersihkan rumahnya yang penuh lumpur yang dibawa luapan air tersebut. Kejadian seperti ini sudah berlangsung lama. Air yang melintas di permukiman melalui sungai kecil itu berasal dari dataran tinggi di sekitar Kampus Politeknik Tanah Laut.

Diakui oleh warga, banjir memang tidak berlangsung lama. Namun mereka terpaksa bersih-bersih rumah setiap curah hujan tinggi dengan durasi satu jam. Selain menggenangi jalan desa dan jalan lingkungan, air juga menggenang sampai dalam rumah warga.

Di Desa Panggung ada sekitar 16 rumah yang terdampak sebelas rumah di RT 18 dan 4 rumah di RT 16. Sedangkan di Desa Ambungan ada 14 rumah di RT 2 yang terdampak dengan ketinggian bisa mencapai 30 sentimeter di dalam rumah dan 50 sentimeter di jalan lingkungan.

Ramli warga RT 2 Desa Ambungan mengatakan banjir yang terjadi di permukimannya sudah berlangsung lama. Menurutnya curah hujan tinggi dengan durasi satu jam pasti akan membuat pemukiman di RT 2 tergenang.

“Banjir ini sering terjadi sehingga warga yang rumahnya paling rendah sudah mempersiapkan diri dengan memasang ampar-ampar untuk menaruh barang agar terhindar dari genangan,” kata Ramli.

Neneng Lestari, warga RT 18 Desa Panggung membenarkan hujan satu jam dengan curah yang tinggi pasti mengakibatkan banjir. Rumahnya yang berada di Jalan Pendidikan Desa Panggung bagian dapur dan pekarangan sudah jadi langganan genangan air.

Menurut Neneng banjir akibat luapan sungai kecil di dekat permukiman mereka ini setiap musim penghujan sampai belasan kali merendam permukiman.

“Bulan ini saja sudah tiga kali kami terpaksa bersih-bersih rumah. Kemarin Kamis, banjir datang lagi dan sorenya kami bersih-bersih rumah, namun Jumat ternyata banjir lagi,” kata Neneng Lestari.

Sementara itu Ketut Herianto, warga RT 16 Desa Panggung mengatakan banjir di permukiman Desa Ambungan dan Desa Panggung ini sudah berlangsung 10 tahun lebih. Ia terpaksa meninggikan lantai rumahnya.

“Kalau permukiman aman, meski pun terendam cuma sebentar. Namun kami mengkhawatirkan kondisi jembatan yang setiap hujan deras diterjang banjir,” kata Ketut.

Ia berharap masalah ini dapat segera ditangani sebelum terjadi hal yang lebih fatal, termasuk kemungkinan ambruknya jembatan di Jalan Sri Rezeki dan Jalan Pendidikan.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)