Ilmuwan Desak WHO Ubah Rekomendasi Penanganan COVID-19

Senin, 06 Juli 2020 - 22:56 WIB
loading...
Ilmuwan Desak WHO Ubah Rekomendasi Penanganan COVID-19
Sejumlah ilmuan mendesak kepada WHO untuk mengubah rekomendasi penanganan COVID-19. Foto: Sindonews/dok
A A A
JENEWA - Penanganan virus COVID-19 yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), diminta untuk segera diubah.

Hal itu disampaikan ratusan ilmuwan yang mengatakan bahwa ada bukti COVID-19 dalam partikel yang lebih kecil di udara dalam menginfeksi orang. Sehingga WHO diminta merevisi rekomendasi mereka dalam penanganan Covid-19.



WHO mengatakan, Covid-19 menyebar terutama dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut, yang dikeluarkan ketika seseorang dengan COVID-19 batuk, bersin atau berbicara.

Sementara itu, para ilmuwan itu mengatakan, apakah dibawa oleh tetesan besar melalui udara setelah bersin, atau oleh tetesan yang dihembuskan jauh lebih kecil yang dapat menyebar di seluruh ruangan, Covid-19 dapat menyebar melalui udara dan dapat menginfeksi orang ketika dihirup.

Dalam sebuah surat terbuka kepada WHO, yang rencananya akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah minggu depan, 239 ilmuwan di 32 negara menguraikan bukti yang menunjukkan partikel lebih kecil dapat menginfeksi manusia melalui udara.

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic mengatakan pihaknya masih mempelajari laporan terbaru tersebut.
"Kami mengetahui artikel itu dan sedang meninjau isinya dengan para ahli teknis kami," ucap Jarasevic, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (6/7/2020).

Sementara itu, Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis pencegahan dan pengendalian infeksi WHO mengatakan bukti bahwa virus Corona baru ini dapat menyebar melalui udara tidak terlalu meyakinkan.

"Terutama dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyatakan beberapa kali bahwa kami menganggap penularan melalui udara sebagai hal yang mungkin tetapi tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat atau bahkan jelas," ujarnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)